Kamis, Mei 05, 2011

Obama Puji Tri Mumpuni si 'Penerang Desa'

Oleh: Nurul Qomariyah - detikFinance

Washington - Presiden AS Barack Obama hadir dalam pertemuan para wirausaha dari negara-negara muslim, termasuk 9 wirausahawan dari Indonesia. Obama pun secara langsung menyebut wirausahawan sosial dari Indonesia, Tri Mumpuni yang sukses mengembangkan pembangkit listrik di daerah terpencil.

Acara pertemuan itu bertajuk Presidential Summit on Entrepreneurship itu dihadiri oleh para wirausahawan bisnis dan sosial dari sejumlah negara muslim di dunia.

Ke-9 wirausahawan Indonesia yang ditemui oleh Obama itu adalah Putra Sampoerna, Ananda Siregar, Sandiaga Uno, Shinta Widjaja Kamdani, Benjamin Soemartopo, Sheila Tiwan, Goris Mustaqim, Tri Mumpuni, dan Yuyun Ismawati.

Secara khusus, Presidan Obama menyebut salah satu wirausahawati sosial Indonesia, Tri Mumpuni. Wanita berjilbab ini telah membuat sekitar 60 desa terpencil menjadi terang benderang melalui Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan.

Tri Mumpuni bersama suaminya membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebagai sumber energi listrik bagi wilayah yang belum terjangkau atau sulit dijangkau oleh PLN dengan memanfaatkan potensi energi air di wilayah setempat untuk menggerakkan turbin.

"Kita mendapatkan seorang wirausahawan sosial seperti Tri Mumpuni, yang telah membantu masyarakat desa di Indonesia mendapatkan listrik dan pendapatan dari pembangkit listrik tenaga air," ujar Obama dalam pidatonya yang langsung disambut tepuk tangan hadirin, seperti dikutip dari siaran pers Kedubes AS, Selasa (27/4/2010).

Obama mengucapkan terima kasihnya kepada para perwakilan wirausahawan dari sekitar 60 negara muslim. Obama memuju para wirausahawan itu sebagai orang yang memiliki visi dan merintis industri baru dan wirausaha muda yang mencari sebuah bisnis atau komunitas.

Namun menurut Obama, semua pihak hadir karena kesamaan aspirasi yakni hidup dengan martabat, untuk mendapatkan pendidikan, hidup dalam kehidupan yang sehat.

"Mungkin untuk memulai sebuah bisnis tanpa menyuap kepada siapapun," tegas Obama.

Dalam kesempatan tersebut, Obama juga menyampaikan maksud dari pertemuan para wirausahawan ini di tengah isu masalah keamanan, politik, dan sosial.

"Jawabannya sederhana. Wirausaha --karena Anda mengatakan kepada kami bahwa ini adalah wilayah dimana kita dapat belajar satu sama lain, dimana orang Amerika dapat berbagi pengalaman sebagai masyarakat yang memberi wewenang penemu dan inovator, dimana pria dan wanita dapat kesempatan untuk bermimpi--- mengambil ide bahwa mulai dari sekitar meja dapur atau di garasi dan mengubahnya menjasi sebuah bisnis baru dan bahkan industri baru yang dapat mengubah dunia," urai Obama.

Obama menambahkan, sejarah membuktikan, pasar telah menjadi kekuatan yang paling besar untuk menciptakan kesempatan dan mengangkat orang dari kemiskinan. Sementara untuk wirausahawan sosial, benar-benar tumbuh dari masyarakat bawah, dimulai dengan mimpi dan kesabaran seorang masyarakat untuk melayani masyarakat sekitarnya.

Ia pun menyebut sejumlah wirausahan sosial seperti Jerry Yang sang pendiri Yahoo, Dr. Mohamed Ibrahim yang memiliki gurita bisnis telekomunikasi di Afrika, Chris Hughes yang menciptakan Facebook, termasuk juga Tri Mumpuni dari Indonesia. (qom/dnl)

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



Technopreneur Day 2011

TECHNOLOGY FOR SOCIAL CHANGE

INOVASI TEKNOLOGI UNTUK BISNIS DAN MASYARAKAT



Dapatkan inspirasi serta kiat-kiat menjadi seorang technopreneur yang menghasilkan perubahan sosial yang nyata pada masyarakat.

Tanggal : 21 Mei 2011

Waktu : 9:00 am - 3:00 pm

Tempat : Universitas Ma Chung

Registrasi : Rp 35.000,00

(termasuk sertifikat dan konsumsi)





Pembicara : Tri Mumpuni

Beliau merupakan direktur dari Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA) yang telah menerangi lebih dari 60 lokasi desa terpencil di Indonesia dan Filipina melalui teknologi mikrodhiro. Beliau telah mendapatkan berbagai penghargaan baik di level nasional maupun internasional.

1 komentar: