Rabu, April 04, 2012

Perenungan

Hari ini aku sudah mengecewakan kedua orangtuaku. Aku sadar, dari dulu aku terbiasa meremehkan perkataan mereka. Dari dulu aku terbiasa tidak menghiraukan mereka. Akibatnya, aku menjadi kurang peka. Aku nggak peka sama perasaan mereka. Aku nggak peka bahwa aku udah melakukan sesuatu yang sangat mengecewakan mereka.

Aku merasa kekecewaan mereka sudah bertumpuk-tumpuk, sudah dipendam dari lama sekali, dan hari ini mungkin adalah puncaknya. Bisa ada yang lebih besar lagi kalau aku terus melakukan tingkahku ini. Aku anak yang nggak bertanggung jawab.

Aku mengaku sangat menyayangi bapakku, tapi aku nggak melakukan sesuatu pun untuk menyenangkan beliau. Yang kulakukan malah menyakiti hati beliau. Padahal bapakku lah yang dari dulu selalu ada di sampingku di saat aku membutuhkan. Bapakku yang rela mengorbankan apapun supaya aku bisa sekolah dan belajar dengan tenang, meskipun beliau banting tulang sendirian. Bapakku yang rela menanggung beban yang sangat berat demi keempat anaknya, dan tak sedikitpun beliau berniat mengalihkan beban itu kepada kami, meskipun beliau sudah terlalu tua dan rapuh untuk menanggungnya. Dan aku, aku anak yang nggak tahu diri. Aku tahu bahwa yang kulakukan ini sesuatu yang nggak benar. Aku tahu, tapi aku tetap melakukannya. Dan semakin menyakiti hati bapakku. Beliau yang nggak pernah marah, hari ini membentak keras padaku.

Ibuku, meskipun aku sering kesal padanya dan kadangkala membencinya, tapi aku tahu dia pun sangat menyayangiku. Ibuku yang keras, terlalu gengsi untuk mengakui kelemahannya, hari ini menangis di depanku. Biasanya beliau akan memarahiku dengan kata-kata yang tajam dan membuatku semakin kesal, tapi kali ini dia menasihatiku sambil menangis. Ibuku yang terbiasa menangis tanpa suara, hari ini menangis dengan suara terisak-isak di kamarnya lama sekali. Pagi ini, saat waktu tahajjud, ibuku mengirimiku SMS yang membuatku sedih. Aku merasa berdosa telah menyakiti hati kedua orangtuaku.

Semuanya karena aku jatuh pada laki-laki itu. Meskipun aku tahu dia laki-laki yang sangat baik dan sabar, tetapi dia mempunyai satu kelemahan vital: kekosongan spiritualitas. Kekosongan ini membuatnya tidak bisa tegas, selalu bimbang dan plin-plan, tidak punya pegangan dan arah yang harus dituju.

Suatu kelemahan yang sudah ksuadari sejak awal, tetapi aku harap perlahan bisa membantunya untuk berubah, tapi aku salah. Dia memang tidak bisa berubah karena tidak memiliki kemauan kuat untuk berubah. Aku menyadari, jauh di dalam, sebenarnya dia adalah seorang yang materialistis, mengukur segala sesuatunya dengan materi. Materialistis di sini bukan berarti “matre” atau “banci duit”, enggak, dia bukan orang yang oportunis atau menghalalkan segala cara demi mendapat uang. Dia orang yang beretika dan sebisa mungkin tidak merugikan orang lain dalam mencari uang. Dia orang yang jujur dalam berbisnis.

Namun dia menempatkan kebebasan finansial sebagai tujuan hidupnya yang paling utama. Well, ini nggak aneh, sebagian besar orang pun memimpikannya. Aku pun demikian. Hanya saja, kadang dia mem-value kebebasan finansial itu jauh di atas segalanya, termasuk Tuhan. Dia mengaku saat ini agnostis. Dia merasa tidak bisa mencari hakikat Tuhan dalam kondisi kekurangan finansial. Dia berpikir, “aku harus mapan dulu sebelum bisa mencari Tuhan dengan tenang”.

Aku bisa maklum karena memang nilai-nilai di keluarganya memposisikan “menjadi kaya itu harus”. Ya, memang harus. Papanya sangat keras dalam mengarahkan anak-anaknya untuk mencari uang demi memenuhi kebutuhan keluarga. Satu hal yang aku juga salut. Meski kadang2 dia jadi stress dan tertekan, tapi itu sebanding dengan hasil yang ia terima.

Tapi kamu tahu, hidup di dunia ini enggak selamanya bergantung kepada materi. Barangkali saat ini dia masih muda, masih begitu bersemangat mengejar kesenangan duniawi. Namun akan ada saatnya di mana dia mencapai puncak, ketika segala kesenangan duniawi telah ia raih, tetapi ia berada dalam kekosongan. Kasus-kasus klasik yang dialami para selebriti dan orang ternama. Orang-orang tenar yang meninggal karena overdosis, orang berprestasi yang terjerat berbagai skandal memalukan, public figure yang tiba-tiba ‘bertobat’ dan menjauh dari sorot kamera, semua itu karena mereka menyadari satu lubang dalam jiwa yang lupa mereka tambal: kekosongan spiritualitas.

Banyak orang yang meremehkannya. Banyak orang yang beranggapan Tuhan dan agama itu nggak penting. Toh mereka yang ‘sok suci’, mengaku beragama paling alim, ujung2nya juga korupsi, berebut kekuasaan, dan aneka jeratan duniawi lainnya. Zaman sekarang, begitu mudah menemukan orang yang agnostis, atheis, humanis; yang penting berbuat baik kepada sesama dan tidak merugikan orang lain, nggak perlu menyembah Tuhan. Pemikiran2 sekuler itu, aku paham, semuanya adalah buah dari kekecewaan mereka terhadap kelakukan insan beragama yang tidak mencermikan nilai2 luhur agamanya.

Aku sangat bersyukur dibesarkan dalam lingkungan yang memuliakan Tuhan dan juga manusia. Aku sadar, semakin awal kita mengenal Tuhan, semakin damai kehidupan kita. Ketika yang kamu kejar adalah hal2 duniawi, kamu akan senang ketika mendapatkannya, tapi juga stress dan linglung ketika kehilangannya. Tapi, ketika hidupmu ini kamu baktikan pada Tuhan, maka apapun yang datang dan pergi dalam hidupmu, akan selalu bisa kamu terima dengan ikhlas. Apapun yang kamu lakukan dalam hidupmu didasari dengan niat ibadah. Kamu akan selalu punya pegangan yang bisa diandalkan, yang tidak akan pernah pergi dari sisimu. Berharaplah dan bergantunglah hanya kepada Tuhan, bukan pada manusia.

Keluargaku, khususnya ayahku, adalah contohnya. Ketika keluarga kami mendapat masalah yang sangat berat, beliau dengan luar biasa mampu bertahan. Orang lain mungkin akan stress, linglung, mencoba bunuh diri dan lari dari masalah. Tapi bapakku tetap tenang, meski dia cuma punya satu senjata, yaitu doa. Meskipun kadang banyak yang meragukannya, tapi dia bersikeras dan terus teguh memegang prinsipnya. Dia betul-betul mempercayai bahwa Tuhan nggak akan meninggalkan hambanya yang saleh dan sabar. Dan bantuan demi bantuan terus mengalir kepada kami, kadang tak terduga datangnya. Hanya orang yang mempunyai spiritualitas yang tinggi, iman dan keyakinan yang teguh, yang mampu bertahan dalam kondisi demikian. Dan aku berharap, orang seperti itulah yang akan menjadi pendamping hidupku kelak…

Aku sadari bahwa aku ini hanyalah seorang perempuan. Aku cuma seruas tulang rusuk. Betapapun orang bilang aku ini pintar, kuat, mandiri, tapi pada saatnya nanti, aku pun ingin mengabdi dan melayani. Aku pun ingin membuatkan kopi bagi laki-laki yang kusayangi dan kuhormati. Aku pun ingin memijat bahunya di kala dia lelah, mencuci dan menyetrika bajunya sebelum dia pergi bekerja. Aku pun ingin dengan tulus hati menuruti semua perintahnya dan menjauhi semua larangannya. Untuk itu, aku pun harus memilih orang yang benar-benar tepat.

Dulu, aku pikir aku bisa mengarahkan pasanganku ke jalan yang benar, tapi ternyata tidak. Fitrah perempuan adalah ingin membalas budi dan menyenangkan pasangannya, meski kadang bertentangan dengan logikanya. Fitrah perempuan adalah merasa tersanjung jika disayangi begitu dalam, dan merasa kasihan kepada laki-laki yang seolah tidak bisa hidup tanpanya. Fitrah itu pun ternyata melekat padaku, sehingga sulit aku melepaskannya, meskipun logika ku berkata ini tidak benar.

Aku cuma tulang rusuk, yang membutuhkan tubuh yang kuat sebagai tempatku bernaung. Ketika aku menempel pada sebuah tubuh yang berjalan ke arah yang salah, maka akupun akan ikut salah. Ketika aku menempel pada tubuh yang berjalan memutar-mutar tanpa arah, akupun akan ikut tersesat. Yang kubutuhkan adalah tubuh yang kuat dan berjalan ke arah yang benar, sehingga aku pun akan terbawa ke sana.

Aku tidak hanya membutuhkan pendamping, tetapi juga pemimpin. Aku butuh orang yang bisa mengarahkan diriku yang bebal, meski mungkin menyakiti hatiku dan berlawanan dengan keinginanku, tapi dia tahu dia melakukannya demi kebaikanku. Aku nggak butuh orang yang menuruti semua keinginanku seperti kacung, tapi enggak bisa membimbingku ke jalan yang benar.

Aku tahu Tuhan mendengar doa-doaku, hanya Dia sedang menunggu waktu yang tepat untuk mengabulkannya.

Kamis, Mei 05, 2011

Obama Puji Tri Mumpuni si 'Penerang Desa'

Oleh: Nurul Qomariyah - detikFinance

Washington - Presiden AS Barack Obama hadir dalam pertemuan para wirausaha dari negara-negara muslim, termasuk 9 wirausahawan dari Indonesia. Obama pun secara langsung menyebut wirausahawan sosial dari Indonesia, Tri Mumpuni yang sukses mengembangkan pembangkit listrik di daerah terpencil.

Acara pertemuan itu bertajuk Presidential Summit on Entrepreneurship itu dihadiri oleh para wirausahawan bisnis dan sosial dari sejumlah negara muslim di dunia.

Ke-9 wirausahawan Indonesia yang ditemui oleh Obama itu adalah Putra Sampoerna, Ananda Siregar, Sandiaga Uno, Shinta Widjaja Kamdani, Benjamin Soemartopo, Sheila Tiwan, Goris Mustaqim, Tri Mumpuni, dan Yuyun Ismawati.

Secara khusus, Presidan Obama menyebut salah satu wirausahawati sosial Indonesia, Tri Mumpuni. Wanita berjilbab ini telah membuat sekitar 60 desa terpencil menjadi terang benderang melalui Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan.

Tri Mumpuni bersama suaminya membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebagai sumber energi listrik bagi wilayah yang belum terjangkau atau sulit dijangkau oleh PLN dengan memanfaatkan potensi energi air di wilayah setempat untuk menggerakkan turbin.

"Kita mendapatkan seorang wirausahawan sosial seperti Tri Mumpuni, yang telah membantu masyarakat desa di Indonesia mendapatkan listrik dan pendapatan dari pembangkit listrik tenaga air," ujar Obama dalam pidatonya yang langsung disambut tepuk tangan hadirin, seperti dikutip dari siaran pers Kedubes AS, Selasa (27/4/2010).

Obama mengucapkan terima kasihnya kepada para perwakilan wirausahawan dari sekitar 60 negara muslim. Obama memuju para wirausahawan itu sebagai orang yang memiliki visi dan merintis industri baru dan wirausaha muda yang mencari sebuah bisnis atau komunitas.

Namun menurut Obama, semua pihak hadir karena kesamaan aspirasi yakni hidup dengan martabat, untuk mendapatkan pendidikan, hidup dalam kehidupan yang sehat.

"Mungkin untuk memulai sebuah bisnis tanpa menyuap kepada siapapun," tegas Obama.

Dalam kesempatan tersebut, Obama juga menyampaikan maksud dari pertemuan para wirausahawan ini di tengah isu masalah keamanan, politik, dan sosial.

"Jawabannya sederhana. Wirausaha --karena Anda mengatakan kepada kami bahwa ini adalah wilayah dimana kita dapat belajar satu sama lain, dimana orang Amerika dapat berbagi pengalaman sebagai masyarakat yang memberi wewenang penemu dan inovator, dimana pria dan wanita dapat kesempatan untuk bermimpi--- mengambil ide bahwa mulai dari sekitar meja dapur atau di garasi dan mengubahnya menjasi sebuah bisnis baru dan bahkan industri baru yang dapat mengubah dunia," urai Obama.

Obama menambahkan, sejarah membuktikan, pasar telah menjadi kekuatan yang paling besar untuk menciptakan kesempatan dan mengangkat orang dari kemiskinan. Sementara untuk wirausahawan sosial, benar-benar tumbuh dari masyarakat bawah, dimulai dengan mimpi dan kesabaran seorang masyarakat untuk melayani masyarakat sekitarnya.

Ia pun menyebut sejumlah wirausahan sosial seperti Jerry Yang sang pendiri Yahoo, Dr. Mohamed Ibrahim yang memiliki gurita bisnis telekomunikasi di Afrika, Chris Hughes yang menciptakan Facebook, termasuk juga Tri Mumpuni dari Indonesia. (qom/dnl)

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



Technopreneur Day 2011

TECHNOLOGY FOR SOCIAL CHANGE

INOVASI TEKNOLOGI UNTUK BISNIS DAN MASYARAKAT



Dapatkan inspirasi serta kiat-kiat menjadi seorang technopreneur yang menghasilkan perubahan sosial yang nyata pada masyarakat.

Tanggal : 21 Mei 2011

Waktu : 9:00 am - 3:00 pm

Tempat : Universitas Ma Chung

Registrasi : Rp 35.000,00

(termasuk sertifikat dan konsumsi)





Pembicara : Tri Mumpuni

Beliau merupakan direktur dari Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA) yang telah menerangi lebih dari 60 lokasi desa terpencil di Indonesia dan Filipina melalui teknologi mikrodhiro. Beliau telah mendapatkan berbagai penghargaan baik di level nasional maupun internasional.

Sabtu, Januari 29, 2011

Perjuangan SEO untuk Kompetisi WEB Kompas MuDA & AQUA

Setelah sempat senang luar biasa karena web saya mendadak masuk di halaman ke-3 Google dengan kata kunci "Kompetisi WEB Kompas MuDA & AQUA" eh tiba2 entah kenapa web ini "terdepak" dari posisi 30 besar! Baru tadi sore saya cek udah nggak ada lagi di halaman 3. Padahal pagi2 sebelum berangkat jualan tadi saya sempet ngecek dan masih "aman" di hal 3 meski peringkat agak buncrit.

Sebenernya kalau melorot ke halaman 4 atau 5 sih nggak pa-pa soalnya target saya cuma masuk 50 besar. Di atas itu pun nggak pa-pa pokoknya masih 200 besar yang penting tulisan dan desain bisa dinilai. Soalnya penilaian Kompetisi WEB Kompas MuDA & AQUA ini emang lumayan bikin 'cenat-cenut'. Tulisan dan desain blog baru akan dinilai DENGAN SYARAT web kita masuk dalam 200 BESAR peringkat di Google.co.id dengan kata kunci "Kompetisi WEB Kompas MuDA & AQUA". Jadinya mau gak mau kita harus SEO. kalo nggak masuk 200 besar percuma dong kita nulis dan desain web karena gak bakal dinilai :(

Padahal web saya ini entah kenapa tau2 tadi sore jangankan di 30 besar, di 200 besar pun nggak ada! Sempat ketar-ketir juga sih. Mungkin karena malam Minggu jadi para peserta (yang rata2 anak SMA) bisa getol "nyebar jala" alias nyepam backlink dimana2 :P

Yah emang yang namanya SEO nggak boleh setengah2, harus gencar banget ya. SEO tuh ternyata emang seru! Menantang dan bikin deg-degan *ketauan newbie-nya* hihihi

Yah, semangat terus aja deeeehhhh :D

Teman2 yang lain belum ketinggalan kok untuk ikut Kompetisi WEB Kompas MuDA & AQUA. Ayo ramaikan ajang anak bangsa ini!

Kompetisi Web Kompas Muda & Aqua

Sejak 23 Januari kemarin saya mencoba mengikuti Kompetisi Web Kompas Muda & Aqua yang diadakan oleh Kompas MuDa (elemen halaman Kompas yang ditujukan untuk anak muda, semacam DETEKSI-nya Jawa Pos). Kompetisi Web ini terbilang beda karena nggak hanya menilai tulisan dan desain web, tapi juga PERINGKAT DI GOOGLE. Makanya, mau gak mau peserta harus belajar SEO (Search Engine Optimization) termasuk yang masih newbie seperti saya.

Meskipun udah 2 tahun lebih ngeblog tapi saya nggak pernah nyoba SEO *cupu*. Istilah yang familiar cuma blogwalking, itupun jarang, karena saya tipe blogger yang cuma nulis untuk diri sendiri, sekedar menuangkan perasaan, kurang suka blogwalking (kecuali ke blog temen2 sendiri) dan bersosialisasi di forum dunia maya. Dengan gitu aja ternyata kata mas Richard Lin blog saya udah dapet pagerank 2. Meskipun nggak segitu 'ngeh' sepenting apa sih pagerank 2 itu, tapi dari caranya bicara kayaknya itu sesuatu yang cukup bagus :P

Namun ketika mengikuti Kompetisi Web Kompas Muda & Aqua ini saya jadi belajar lebih jauh tentang SEO. Sebenernya SEO itu nggak sulit cuma butuh "modal nekat" karena nggak butuh skill khusus, yang penting ada kemauan untuk aktif sebar backlink. Pada awal posting artikel web saya sama sekali belum di-indeks Google untuk kata kunci "Kompetisi Web Kompas Muda & Aqua". Kemudian saya diberi beberapa tips oleh Ayub Lin gimana caranya SEO... Lalu mas Richard Lin juga berbaik hati memposting backlink di website-nya yang ber-pagerank 3, dan mbak Mutiara Aisyah juga mencantumkan backlink ke web saya di salah satu berita website Ma Chung.

Saya juga baca2 tips kontestan lain yang udah jagoan SEO untuk posting di Social Bookmark yang buanyak banget alias Dofollow (saya juga gak ngeh sebenernya Dofollow/Nofollow itu apa sih?)

Dan hasilnyaaa ternyata pada tanggal 27 Januari web saya udah terdaftar di peringkat 7 halaman 3! Rasanya seneeeeeeeeeeeeeeeenggggggggggggg buangeeeeeeeeeeeetttttttttt wow! Ternyata SEO itu asyik yaa...seruuu...sehari aja (kemarin) gak optimasi peringkat saya dah turun urutan ke-10 meski masih di halaman 3, jadi blog commenting digencarin lagi deh.

Pengalaman baru lainnya saat blogwalking ke web kontestan lain saya terkesima karena ternyata banyak banget kontestan yang web-nya ada di peringkat teratas google (alias jagoan SEO) ternyata masih SMA! emang sih ini lomba khusus pelajar dan mahasiswa..tapi seneng aja gitu melihat mereka kecil2 udah jagoan SEO (mungkin karena masih muda jadi berapi-api nyebar backlink :P). Waktu sebelumnya ikut kontes web Jagoan Hosting juaranya juga anak SMA yang kreatif banget bikin posting yang unik dengan gambar dan video buatan sendiri :D

Kesimpulannya bahwa ternyata JIWA MUDA ITU SANGAT BERHARGA. Anak muda itu punya dua kekuatan utama: KREATIF dan SEMANGAT! Saya seneng banget ngelihat adik2 SMA yang niat ikutan lomba ini. Semangat mereka ngingetin juga masa2 SMA di mana saya masih sangat idealis dan berapi-api mengejar impian menjadi seorang jurnalis, semangat yang sayangnya semakin pudar seiring bertambahnya usia *berasa emak2*

Jadi evaluasi diri, mumpung masih 20 tahun...belum terlalu tua deh untuk disebut "anak muda" :D

Harus banyak berkarya yang bermanfaat...masa muda itu datengnya cuman SEKALI SEUMUR HIDUP, status PELAJAR/MAHASISWA itu cuma bisa disandang satu kali, status yang memberi kita banyak banget peluang untuk mengejar impian...

Well, pantang mundur semangat nggak boleh kendur! :D

Jangan lupa komen ya di posting ini:
Kompetisi Web Kompas Muda & Aqua

Di artikel2 ini saya juga menyertakan backlink ke website Universitas Ma Chung, itung2 promosi kampus :D

Selasa, Desember 21, 2010

My Brand New Personal Website!



Well, I'll announce this happy-pity news.

I HAVE A NEW WEBSITE!

Yeah, it's a REAL WEBSITE, not just a blog!
I got it as my 20th birthday present! I am veerrryyy happpyyy! ^0^

But that also means pity...because I have to leave this blog. I had been home here for about two years, it's not a short time :(

But I'm sure my new home will be more comfortable for you, so just come and enjoy! ;)

This is my new home:
www.umihabibah.com

Sabtu, Desember 18, 2010

Sulitnya Berubah


Baru satu bulanan ini saya dan keluarga menjalankan sebuah usaha. This is my first time to really handle a business, with investor's capital (which is dari bulik saya sendiri) and a wide-market. Teringat dulu pas SMP dengan modal 30 ribu perak buka perpustakaan kecil-kecilan (yang akhirnya tutup karena kemahalan dan koleksi bukunya sedikit :P) dan waktu SMA bikin majalah komik bersama teman2 (bermodal urunan 50 ribu yang akhirnya mbalik tanpa untung, juga karena salah manajemen).

Berhubung kami sekeluarga nggak ada background pengusaha, menjalankan usaha yang sebenarnya nggak terlalu berisiko ini jadi punya pengalaman baru. Tau nggak, ternyata kalo punya usaha itu:

1) Nggak boleh capek
harus produksi terus, jualan terus, supaya duitnya tetep muter dan nggak boleh males2an. Ini yang menurut saya jadi perubahan drastis di keluarga. Kami yang sejak awal adalah keluarga pegawai (keluarga ustadz kalo dari nasab) yang terbiasa menikmati gaji tetap berubah total menjadi: "kalo ngga jualan ya ngga ada pemasukan". Bapak-ibu saya yang udah separo baya (alias udah cukup tua) harus dipaksa bekerja keras lagi, padahal saya tahu pasti mereka bukan tipe pekerja keras, tapi tipe sosial-pemikir (lebih suka belajar, mendalami ilmu, berorganisasi, dll).

Saya sendiri pun, yang biasanya lebih suka baca koran, males2an, tidur2an sekarang jadi harus ikutan capek produksi, blusukan dari pasar ke pasar, warung ke warung, masih harus disambi kuliah. Tau nggak? Kadang2 rasanya capeeekkk gitu. Kalo kepikiran setiap hari harus 'cari pasar baru', 'cari pasar baru', rasanya kayak ada suatu beban di kepala. Rasanya kok malah jadi nggak semangat...makanya inilah yang bikin aku heran. Mungkin inilah gejala masa adaptasi. Masih ada yang salah dengan mindset saya. Biasanya kalo dikasi target jadi semangat, ini malah jadi beban. I'm not that kind of person. Tapi kenapa jadi seperti ini...apa mungkin karena risikonya lebih besar? Bayangin, ini terkait dengan hidup keluarga kamu, bukan hidupmu saja. "Kalo kamu nggak jualan, keluargamu nggak makan." Padahal kamu terbiasa minta apa2 udah dikasih. Kondisi tubuh dan pikiran belum bisa menyesuaikan. Dari yang awalnya ongkang2 kaki, harus gerak cepat terus. Dari yang awalnya pemalas, harus jadi tekun dan ulet. Ya, mungkin inilah tantangan2 awal jadi pengusaha. Nggak boleh putus asa. Mental harus kuat. Nggak boleh gampang menyerah!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Moga2 tubuhku dan otakku segera bisa beradaptasi, jadi nggak gampang capek dan mengeluh lagi :)


2) Harus dinamis dan inovatif
Produk kami bukannya sebuah produk baru. Di Malang udah ada beberapa merk yang beredar di pasaran. Kalo pas lagi nawarin barang ke sebuah toko dan udah ada merk lain di situ, rasanya sebel juga. Apalagi kemasan produk kami masih ecek2 (meski rasanya dijamin lebih maknyussssss). Harus ada inovasi memang. Tapi apa? Saya berpikir untuk menambah varian rasa, tapi yang belum pernah ada. Selama ini kami produksi cuma rasa bawang (nunggu harga cabe turun baru produksi rasa pedas manis). Tapi 2 varian rasa itu jamak di produk lainnya. Terpikir untuk bikin rasa barbeque dan sejenisnya, tapi masih kuatir juga kira2 enak gag ya? Puuuuuhhhhhh

Terus masalah kemasan. Selama ini produk cuma ditali rafia dan digantung, kepikir untuk bikin kemasan yang lebih bonafide. jadi bisa masuk toko oleh2. tapi kok kayaknya butuh "sealer" yang mahal...label yang lebih oke, plastik yang lebih tebal which means NAMBAH MODAL...di mana modal awal aja belom balik =.=

Tapi emang semua itu butuh dicoba. butuh usaha yang berkelanjutan. which means itu sangat menyangkal kodrat saya sebagai seseorang yang ditakdirkan "MOODY". kalo ngga mood, ya ngga kerja. tapi kalo ngikutin mood terus, ya buyar deh ini usaha. Biasanya kalo ngga modd ya ngga nulis, ngga dapat pemasukan, tapi toh uang itu hanya untuk kebutuhan sekunder saja, jadi tanpa pendapatan ya nggak apa2. tapi kalo yang sekarang ini uang primer. kalo ngikutin mood terus, bisa2 kami sekeluarga ngga makan.


INTINYA; BERUBAH ITU SULIT.
Berubah dari pemalas ke rajin-ulet itu sulit.
Berubah dari males mikir ke kreatif-inovatif itu sulit.
Berubah dari gampang capek ke ngga boleh capek itu sulit.
Berubah dari pekerja ke pengusaha itu sulit.
Berubah dari ngantuk'an ke melek'an ini yang paling sulit (>.<).

Life is changing. Kita hidup seperti sebuah gasing yang terus berputar; kalo kita berhenti, maka jatuhlah kita.

Minta sama Tuhan biar diberi kekuatan untuk terus berlari tanpa berhenti, tanpa putus asa, tanpa merasa lelah...hingga cahaya datang dan kami menikmati hidup yang lebih baik.

Amin allahumman Amin...

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya." (Al-Baqarah 286)

Senin, Desember 13, 2010

Misteri Jodoh



Jodoh itu misteri. Dari sekian banyak tantangan yang Tuhan berikan kepada kita, menurut saya jodoh adalah sesuatu yang paling tidak bisa kita usahakan. Kita bisa saja bekerja sekeras-kerasnya supaya bisa kaya. Kita bisa saja belajar setekun-tekunnya supaya jadi pintar. Kita juga bisa berdandan seheboh-hebohnya supaya bisa jadi cantik. Tapi supaya dapat jodoh yang sesuai??? Kita gak bisa memaksakan kehendak. Sebab jodoh itu menyangkut perasaan paling pribadi dari orang lain, nggak hanya melibatkan diri kita saja.

Jodoh itu takdir. Sebab ia menyangkut kelahiran seorang manusia. Coba, kalau misalnya bapak-ibu kita enggak jodoh, pasti kita nggak akan lahir. Nyatanya kita udah tumbuh segede ini. Jadi pertemuan bapak-ibu kita dulu pastinya sudah direncanakan oleh Tuhan supaya kita bisa lahir ke dunia ini.

Karenanya saya percaya belahan jiwa (soulmate) itu ada. Saya percaya Tuhan menciptakan kita berpasang-pasangan. Ketika meniupkan ruh dalam segumpal darah kita, Dia sudah menetapkan siapa yang akan mendampingi hidup kita hingga akhir perjalanan di dunia. Masalahnya, kita tidak tahu siapa itu, dan kita tidak bisa memilih.

Kalau disuruh memilih, tentunya saya pilih Maher Zain jadi soulmate saya. Selain luar biasa cakep dengan suara yang luar biasa merdu, terkenal, mapan, orangnya juga saleh dan dijamin bisa bikin bahagia dunia-akhirat. Eh, tapi ternyata Tuhan sudah pasangkan dia dengan istrinya sehingga saya nggak kebagian >.<

Intinya, jodoh itu...susah ditebak. Meskipun kita cinta banget sama si A, eh ternyata gagal juga. Meskipun kita awalnya gak suka sama si B, eh ternyata malah jadi. Berapa kalipun kita pacaran, siapapun pacar-pacar kita, siapapun orang-orang yang pernah mengisi hati kita, nggak akan bisa menghalangi tangan Allah mempertemukan kita dengan pasangan sejati kita.

Bisa jadi pasangan kamu saat ini adalah jodoh kamu, tapi bisa juga bukan. Bisa jadi kamu pacaran 10 tahun terus putus, eh yang jadian 3 bulan langsung nikah. Allah Maha Tahu. Allah sudah menyiapkan pasangan terbaik bagi hamba-hambaNya, yang perlu kita lakukan hanya menunggu, dan mempersiapkan diri agar ketika sang jodoh itu datang, kita sudah siap menyambutnya dengan sukacita. Amiiinnn!!!