Selasa, Desember 21, 2010

My Brand New Personal Website!



Well, I'll announce this happy-pity news.

I HAVE A NEW WEBSITE!

Yeah, it's a REAL WEBSITE, not just a blog!
I got it as my 20th birthday present! I am veerrryyy happpyyy! ^0^

But that also means pity...because I have to leave this blog. I had been home here for about two years, it's not a short time :(

But I'm sure my new home will be more comfortable for you, so just come and enjoy! ;)

This is my new home:
www.umihabibah.com

Sabtu, Desember 18, 2010

Sulitnya Berubah


Baru satu bulanan ini saya dan keluarga menjalankan sebuah usaha. This is my first time to really handle a business, with investor's capital (which is dari bulik saya sendiri) and a wide-market. Teringat dulu pas SMP dengan modal 30 ribu perak buka perpustakaan kecil-kecilan (yang akhirnya tutup karena kemahalan dan koleksi bukunya sedikit :P) dan waktu SMA bikin majalah komik bersama teman2 (bermodal urunan 50 ribu yang akhirnya mbalik tanpa untung, juga karena salah manajemen).

Berhubung kami sekeluarga nggak ada background pengusaha, menjalankan usaha yang sebenarnya nggak terlalu berisiko ini jadi punya pengalaman baru. Tau nggak, ternyata kalo punya usaha itu:

1) Nggak boleh capek
harus produksi terus, jualan terus, supaya duitnya tetep muter dan nggak boleh males2an. Ini yang menurut saya jadi perubahan drastis di keluarga. Kami yang sejak awal adalah keluarga pegawai (keluarga ustadz kalo dari nasab) yang terbiasa menikmati gaji tetap berubah total menjadi: "kalo ngga jualan ya ngga ada pemasukan". Bapak-ibu saya yang udah separo baya (alias udah cukup tua) harus dipaksa bekerja keras lagi, padahal saya tahu pasti mereka bukan tipe pekerja keras, tapi tipe sosial-pemikir (lebih suka belajar, mendalami ilmu, berorganisasi, dll).

Saya sendiri pun, yang biasanya lebih suka baca koran, males2an, tidur2an sekarang jadi harus ikutan capek produksi, blusukan dari pasar ke pasar, warung ke warung, masih harus disambi kuliah. Tau nggak? Kadang2 rasanya capeeekkk gitu. Kalo kepikiran setiap hari harus 'cari pasar baru', 'cari pasar baru', rasanya kayak ada suatu beban di kepala. Rasanya kok malah jadi nggak semangat...makanya inilah yang bikin aku heran. Mungkin inilah gejala masa adaptasi. Masih ada yang salah dengan mindset saya. Biasanya kalo dikasi target jadi semangat, ini malah jadi beban. I'm not that kind of person. Tapi kenapa jadi seperti ini...apa mungkin karena risikonya lebih besar? Bayangin, ini terkait dengan hidup keluarga kamu, bukan hidupmu saja. "Kalo kamu nggak jualan, keluargamu nggak makan." Padahal kamu terbiasa minta apa2 udah dikasih. Kondisi tubuh dan pikiran belum bisa menyesuaikan. Dari yang awalnya ongkang2 kaki, harus gerak cepat terus. Dari yang awalnya pemalas, harus jadi tekun dan ulet. Ya, mungkin inilah tantangan2 awal jadi pengusaha. Nggak boleh putus asa. Mental harus kuat. Nggak boleh gampang menyerah!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Moga2 tubuhku dan otakku segera bisa beradaptasi, jadi nggak gampang capek dan mengeluh lagi :)


2) Harus dinamis dan inovatif
Produk kami bukannya sebuah produk baru. Di Malang udah ada beberapa merk yang beredar di pasaran. Kalo pas lagi nawarin barang ke sebuah toko dan udah ada merk lain di situ, rasanya sebel juga. Apalagi kemasan produk kami masih ecek2 (meski rasanya dijamin lebih maknyussssss). Harus ada inovasi memang. Tapi apa? Saya berpikir untuk menambah varian rasa, tapi yang belum pernah ada. Selama ini kami produksi cuma rasa bawang (nunggu harga cabe turun baru produksi rasa pedas manis). Tapi 2 varian rasa itu jamak di produk lainnya. Terpikir untuk bikin rasa barbeque dan sejenisnya, tapi masih kuatir juga kira2 enak gag ya? Puuuuuhhhhhh

Terus masalah kemasan. Selama ini produk cuma ditali rafia dan digantung, kepikir untuk bikin kemasan yang lebih bonafide. jadi bisa masuk toko oleh2. tapi kok kayaknya butuh "sealer" yang mahal...label yang lebih oke, plastik yang lebih tebal which means NAMBAH MODAL...di mana modal awal aja belom balik =.=

Tapi emang semua itu butuh dicoba. butuh usaha yang berkelanjutan. which means itu sangat menyangkal kodrat saya sebagai seseorang yang ditakdirkan "MOODY". kalo ngga mood, ya ngga kerja. tapi kalo ngikutin mood terus, ya buyar deh ini usaha. Biasanya kalo ngga modd ya ngga nulis, ngga dapat pemasukan, tapi toh uang itu hanya untuk kebutuhan sekunder saja, jadi tanpa pendapatan ya nggak apa2. tapi kalo yang sekarang ini uang primer. kalo ngikutin mood terus, bisa2 kami sekeluarga ngga makan.


INTINYA; BERUBAH ITU SULIT.
Berubah dari pemalas ke rajin-ulet itu sulit.
Berubah dari males mikir ke kreatif-inovatif itu sulit.
Berubah dari gampang capek ke ngga boleh capek itu sulit.
Berubah dari pekerja ke pengusaha itu sulit.
Berubah dari ngantuk'an ke melek'an ini yang paling sulit (>.<).

Life is changing. Kita hidup seperti sebuah gasing yang terus berputar; kalo kita berhenti, maka jatuhlah kita.

Minta sama Tuhan biar diberi kekuatan untuk terus berlari tanpa berhenti, tanpa putus asa, tanpa merasa lelah...hingga cahaya datang dan kami menikmati hidup yang lebih baik.

Amin allahumman Amin...

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya." (Al-Baqarah 286)

Senin, Desember 13, 2010

Misteri Jodoh



Jodoh itu misteri. Dari sekian banyak tantangan yang Tuhan berikan kepada kita, menurut saya jodoh adalah sesuatu yang paling tidak bisa kita usahakan. Kita bisa saja bekerja sekeras-kerasnya supaya bisa kaya. Kita bisa saja belajar setekun-tekunnya supaya jadi pintar. Kita juga bisa berdandan seheboh-hebohnya supaya bisa jadi cantik. Tapi supaya dapat jodoh yang sesuai??? Kita gak bisa memaksakan kehendak. Sebab jodoh itu menyangkut perasaan paling pribadi dari orang lain, nggak hanya melibatkan diri kita saja.

Jodoh itu takdir. Sebab ia menyangkut kelahiran seorang manusia. Coba, kalau misalnya bapak-ibu kita enggak jodoh, pasti kita nggak akan lahir. Nyatanya kita udah tumbuh segede ini. Jadi pertemuan bapak-ibu kita dulu pastinya sudah direncanakan oleh Tuhan supaya kita bisa lahir ke dunia ini.

Karenanya saya percaya belahan jiwa (soulmate) itu ada. Saya percaya Tuhan menciptakan kita berpasang-pasangan. Ketika meniupkan ruh dalam segumpal darah kita, Dia sudah menetapkan siapa yang akan mendampingi hidup kita hingga akhir perjalanan di dunia. Masalahnya, kita tidak tahu siapa itu, dan kita tidak bisa memilih.

Kalau disuruh memilih, tentunya saya pilih Maher Zain jadi soulmate saya. Selain luar biasa cakep dengan suara yang luar biasa merdu, terkenal, mapan, orangnya juga saleh dan dijamin bisa bikin bahagia dunia-akhirat. Eh, tapi ternyata Tuhan sudah pasangkan dia dengan istrinya sehingga saya nggak kebagian >.<

Intinya, jodoh itu...susah ditebak. Meskipun kita cinta banget sama si A, eh ternyata gagal juga. Meskipun kita awalnya gak suka sama si B, eh ternyata malah jadi. Berapa kalipun kita pacaran, siapapun pacar-pacar kita, siapapun orang-orang yang pernah mengisi hati kita, nggak akan bisa menghalangi tangan Allah mempertemukan kita dengan pasangan sejati kita.

Bisa jadi pasangan kamu saat ini adalah jodoh kamu, tapi bisa juga bukan. Bisa jadi kamu pacaran 10 tahun terus putus, eh yang jadian 3 bulan langsung nikah. Allah Maha Tahu. Allah sudah menyiapkan pasangan terbaik bagi hamba-hambaNya, yang perlu kita lakukan hanya menunggu, dan mempersiapkan diri agar ketika sang jodoh itu datang, kita sudah siap menyambutnya dengan sukacita. Amiiinnn!!!

Senin, Desember 06, 2010

Ciri Entrepreneur

Saatnya mencocokan karakter diri Anda dengan ciri entrepreneur!

Menjadi seorang entrepreneur memang tidak mudah, besarnya resiko usaha menjadi
salah satu penghalang terbesar bagi masyarakat untuk memulai usaha. Bahkan
karena takut menghadapi resiko, banyak masyarakat yang berhenti ditengah jalan
dan yang lebih parah lagi banyak diantara mereka yang mundur sebelum mereka
mencoba. Mereka lebih memilih zona aman tanpa memikirkan besarnya resiko
kerugian. Tak heran jika masyarakat kita lebih berminat menjadi pegawai negeri
sipil atau menjadi karyawan di sebuah perusahaan dibandingkan menjadi seorang
entrepreneur. Hal ini membuktikan bahwa tidak semua orang memiliki jiwa
entrepreneur.
Apakah Anda termasuk orang yang memiliki jiwa entrepreneur? Berikut kami
berikan ciri seorang entrepreneur yang membedakannya dengan orang lain :

1. Memiliki mimpi besar
Seorang entrepreneur selalu memiliki mimpi besar, mereka mulai menjalankan
bisnisnya karena adanya motivasi untuk mencapai mimpi besar mereka. Mimpi yang
mereka miliki, menjadi tujuan dari semua usaha yang dilakukannya. Sehingga dalam
mengambil keputusan, seorang entrepreneur akan menyesuaikannya dengan mimpi yang
dimilikinya. Jadi segala peluang usaha yang dijalankannya akan lebih terarah,
dan berhasil mencapai kesuksesan. Mimpi seorang entrepreneur bukan sekedar
menjadi seorang pegawai, namun ia memiliki cita – cita besar untuk menciptakan
lapangan kerja baru yang dapat memberdayakan masyarakat.

2. Pandai mengatasi ketakutannya
Banyak orang yang masih takut untuk mengambil resiko, namun hal ini tidak
berlaku bagi seorang entrepreneur. Mereka pandai dalam mengelola ketakutannya
dan menumbuhkan keberanian untuk meninggalkan segala kenyamanan yang ada, serta
memilih menghadapi sebuah resiko. Namun keberanian untuk menghadapi resiko tetap
disertai dengan perhitungan yang matang. Sehingga seorang entrepreneur bukan
hanya berani nekat saja, tetapi juga berani bertanggungjawab atas keputusan yang
telah diperhitungkannya.

3. Mempunyai cara pandang yang berbeda
Seorang entrepreneur selalu memandang masalah, kesulitan, keadaan lingkungan
sekitar, perubahan trend dan kejadian yang sedang dihadapinya saat ini, untuk
memunculkan kreativitas guna menciptakan ide – ide bisnis dan konsep bisnis yang
memiliki prospek cukup cerah. Selain itu segala kejadian yang ada di sekitarnya
menjadi ide bagi mereka, yang selanjutnya dijadikan sebagai peluang usaha baru
yang menjadi impiannya.

4. Pemasar sejati atau penjual ulung
Seorang entrepreneur juga memiliki kemampuan dalam menyusun strategi pemasaran
bisnis, sehingga dalam membangun sebuah bisnis pertumbuhannya bisa semakin
cepat. Tanpa adanya skill ini, orang yang memulai usaha akan memperoeh beban
lebih berat dan membutuhkan waktu cukup lama untuk mencapai impiannya.

5. Menyukai tantangan
Banyak orang yang memilih untuk bertahan di zona aman, namun seorang
entrepreneur tidak suka berlama – lama dengan kegiatan yang monoton. Dia lebih
suka menggunakan kreativitasnya untuk menjadikan tantangan yang dihadapinya
menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Bahkan banyak entrepreneur yang
menganggap tantangan adalah peluang bagi mereka.

6. Mempunyai keyakinan yang kuat
Ciri yang keenam ini yang sering dilupakan oleh orang lain. Entrepreneur
memiliki keyakinan bahwa sebenarnya kegagalan itu tidak ada. Bagi mereka yang
ada hanya rintangan besar, sangat besar dan rintangan kecil. Kegagalan hanya
muncul pada orang yang tidak berusaha mencari jalan keluar dari masalahnya.
Namun dengan menganggap bahwa semuanya hanya rintangan, entrepreneur selalu
optimis bahwa semua rintangan bukan akhir dari segalanya dan pasti ada jalan
keluar untuk menghancurkan rintangan tersebut.

7. Selalu mencari yang terbaik
Selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik guna memberikan hasil yang terbaik
pula bagi para konsumennya. Itu yang selalu ada dalam diri seorang entrepreneur,
mereka cenderung perfectionist. Karena mereka memiliki tujuan untuk mencari cara
yang terbaik agar konsumennya tidak merasa kecewa dengan pelayanan yang telah
diberikannya.

8. Disiplin waktu untuk pemenuhan target
Kedisiplinan menjadi hal penting bagi seorang entrepreneur, bagi mereka waktu
yang terbuang sama halnya melewatkan sebuah peluang besar untuk mendapatkan
keuntungan. Maka benar adanya jika ada pepatah yang mengatakan “ time is money �
karena dengan membuang waktu sama halnya dengan melewatkan begitu saja peluang
untuk mendapatkan penghasilan. Oleh sebab itu seorang entrepreneur selalu
disiplin dalam segala hal, untuk mencapai target yang mereka tentukan.

9. Memiliki kemampuan untuk memimpin
Seorang entrepreneur merupakan pemimpin bagi dirinya sendiri dan pemimpin bagi
para karyawannya. Dengan memiliki jiwa kepemimpinan, Anda dapat memotivasi
diri sendiri dalam hal pengambilan keputusan. Selain itu ketika menjadi seorang
entrepreneur, maka secara tidak langsung Anda juga harus siap menjadi pemimpin
yang baik bagi para karyawan Anda, karena mereka berkaca pada diri Anda. Jadilah
teladan yang baik bagi karyawan Anda, dan dorong mereka agar dapat memberikan
yang terbaik bagi para para konsumen.

10. Pantang menyerah
Yang kesepuluh yaitu pantang menyerah, seorang entrepreneur memiliki visi dan
semangat juang yang besar. Mereka pantang menyerah pada hambatan, tidak pernah
putus ada untuk selalu mencoba memberikan yang terbaik bagi para konsumennya.
Jika menemui jalan buntu, seorang entrepreneur tidak akan diam begitu saja
menerima kegagalan. Mereka akan mencari jalan alternatif, agar bisa meraih
impiannya.

Sekarang saatnya mencocokan karakter diri Anda dengan ciri entrepreneur yang
telah kita bahas.
Apakah diri Anda sudah memiliki jiwa entrepreneur seperti diatas?

Sumber
: http://kursusbikinf lanel.wordpress. com/2010/ 11/13/ciri- seorang-entrepre neur/

Salam sukses Dunia Akhirat.

Founder Komunitas Sentra Perajin Flannel Cikarang Bekasi
DENY ROSADI
Ph. 0856.981.8641

Rabu, Desember 01, 2010

Healing: a simple message that can heal us


This song is pretty touching...!!! It is the newest Ramadhan single of Sami Yusuf. The video shooting location is in Jeddah, Saudi Arabia. You can see the video here! Listen to the music via headset while watching the video, I'm sure you'll about to cry, coz it's deeply touching :'(

Yang lebih mengena, ternyata lagu ini merupakan proyek sosial kerja sama antara Sami Yusuf dan Dr Walid Fitaihi (CEO International Medical Center). Dr Fitaihi yang seorang tenaga medis memiliki visi mulia bahwa penyembuhan (healing) tidak hanya berfokus dari segi fisik saja, melainkan keseluruhan jiwa dan pikiran. Semua orang bisa melakukan penyembuhan; melalui senyum dan kebaikan sederhana. Jika kita menyembuhkan, maka kita akan disembuhkan. A simple message that can heal our life :)



Sami Yusuf - Healing

It’s so hard to explain
What I’m feeling
But I guess it’s ok
Cause I’ll keep believing
There’s something deep inside
Something that’s calling
It’s calling you and I
It’s taking us up high

CHORUS:

Healing, a simple act of kindness brings such meaning
A smile can change a life let’s start believing
And feeling, let’s start healing

VERSE 2:

Heal and you will be healed
Break every border
Give and you will receive
It’s Nature’s order
There is a hidden force
Pulling us closer
It’s pulling you and I
It’s pulling us up high


CHORUS:

Healing, a simple act of kindness brings such meaning
A Smile can change a life let’s start believing
And feeling, let’s start healing

MIDDLE 8:

Hearts in the hand of another heart and in God’s hand are all hearts
An eye takes care of another eye and from God’s eye nothing hides
Seek only to give and you’ll receive
So, heal and you will be healed

OUTRO (x2):

قلب بين يدي قلب و بيد الله كل قلب

عين ترعى عينا، وعين الله ترعى

كلمة طيبة صدقة

تبسمك لأخيك صدقه

كل معروف صدقة

اللهم اشف شفاءً لا يغادر سقماً

*the Arabic part of this song all is taken from Prophet Muhammad words (hadith). Here is the translation*

"Hearts in the hand of another heart and in God’s hand are all hearts
An eye takes care of another eye and from God’s eye nothing hides
A good word is charity (shodaqoh)
Smiling to your brother is charity (shodaqoh)
All the goodness is charity (shodaqoh)
O God, heal a full healing that doesn't leave any sickness"

Senin, November 15, 2010

我的博客


大家好! 我叫米丝雨。 我是玛中大学的学生。 我在玛中大学学习中文。 我的老师是张惠茹。 现在我们学习博客方面的课。 我有一个博客,是 “Habibah Daily Happiness”. 在博客我已经写很多文章。因为我已经四年多了写博客。 这是我第 128 的文章。 如果我很高兴或者很伤心我就写文章在博客。 我真喜欢写博客。

Selasa, November 09, 2010

Ayat-Ayat Sukses (Sebuah Pengalaman Berharga untuk Pengusaha Muslim)

Ditulis oleh:
Fadil Basymeleh
PT Zahir Internasional

Saya gemar fotografi landscape, sangking seringnya memfoto saya diberi rezeki berupa kesempatan untuk berjumpa dengan tornado yang cukup besar dan berhasil memfotonya dengan baik (walaupun takut dan tegang ndak karuan).

Dengan bangga saya pamerkan foto tornado saya tersebut ke teman2, ada beberapa yang dengan spontan menjawab "kau beruntung sekali", dalam hati saya 100% setuju dengan pernyataan tersebut, saya benar-benar beruntung, tapi karena melihat situasi saat itu juga hadir teman2 yang ‘rada pemalas’ maka saya menjawabnya dengan sedikit menyindir, saya jawab "ya saya benar-benar beruntung karena saya rajin kepantai untuk mengambil foto, seandainya saya rajin berpangku tangan dirumah mana mungkin saya bisa beruntung memfoto tornado tsb dengan hasil yang baik"

Maksud pernyataan saya tersebut adalah mungkin saja Anda punya alat fotografi canggih, namun karena jarangnya Anda keluar mengambil foto maka :

- Kesempatan Anda untuk menemukan momen2 istimewa menjadi lebih kecil daripada jika Anda sering keluar mengambil foto.

- Karena jarangnya praktek, maka saat ada kejadian istimewa tsb mungkin Anda begitu tegang sehingga tidak ada satupun foto yang bagus baik dari sisi teknis dan kualitas gambar.

- Karena kurangnya motivasi dan ambisi maka bisa jadi Anda lari saat kejadian tersebut berlangsung, bukannya mengambil kamera, mengatur setting dengan baik dan mengambil foto dengan tenang.

Nah contoh pengalaman diatas sama dengan yang kita alami sebagai pengusaha, penuh dengan faktor usaha, motivasi, pengalaman, ketegangan dan faktor keberuntungan.

Usaha yang Bertemu dengan Peluang

Sekitar 13 tahun yang lalu seorang teman berbagi ilmu dengan saya, bahwa di suatu buku ‘barat’ ditulis bahwa keberuntungan adalah "USAHA yang bertemu dengan PELUANG", artinya timing dan momen-nya pas, ketemu di suatu titik, artinya jika tidak usaha maka pasti peluang tsb tidak akan ditemukan, tapi jika memang nasib tidak bagus maka sehebat apapun usahanya maka peluang tersebut tidak akan ketemu.

Nah dari perjalanan hidup kita sebagai pengusaha muslim dapat kita simpulkan bahwa berhasil tidaknya dan seberapa cepat kita bisa ketemu dengan peluang (setelah kita berusaha dengan sungguh-sungguh) adalah murni peran Yang Maha Kuasa Allah Ta’ala, yaitu apakah kita dimudahkan untuk bertemu dengan peluang tersebut atau tidak. Sehingga akhirnya dapat dinyatakan kita beruntung.

Meskipun harus diakui bahwa usaha (ikhtiar) kita pun tidak luput dari kekuasaan Allah Ta’ala, karena kalau kita diciptakan sebagai manusia idiot tentu saya tidak dapat menulis artikel ini dan Anda tentu tidak akan membacanya, atau jari2 saya dibuat kaku dan mata Anda dibuat rabun….

Orang Bodoh dan Orang Pintar

Lagi-lagi seorang teman menasehati saya dan beruntung saya punya teman yang senang memberi nasehat, bahwa dia pernah mendengar dari seorang pengusaha disuatu seminar bahwa "Orang bodoh dikalahkan oleh orang pintar, orang pintar dikalahkan oleh orang curang, orang curang dikalahkan oleh …." setelah kutunggu-tunggu ternyata jawabannya adalah "… dikalahkan oleh orang yang beruntung", karena ada saja jalan keluar untuk selamat dari kejahatan orang yang curang tsb.

Namun bagaimana caranya agar jadi orang beruntung ? pengusaha tersebut menjawab yaitu dengan berbuat baik kepada manusia maka nanti yang dilangit akan baik kepadamu.

Saya terus penasaran, karena jawaban tersebut rasanya pernah saya dengar dalam Al-Quran atau Hadist, sehingga segera saya membuka program Al-Quran di komputer, mencari kata ‘beruntung’ ternyata keluar banyak sekali ayat-ayat yang menerangkan cara agar kita beruntung, atau cari kata ‘rugi’, dst… (Silahkan Anda lakukan dan temukan "ayat2 sukses" tersebut).

Mereka itulah yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaannya dan tidaklah mereka mendapat petunjuk. (QS. 2:16)

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertaqwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. (QS. 3:130)

Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. (QS. 7:69)

Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (al-Qur’an), mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. 7:157)

Sesungguhnya tiadalah beruntung orang-orang yang berbuat dosa. (QS. 10:17)

Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung. (QS. 12:23)

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. (QS. 23:1)

Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung. (QS. 23:117)

Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS. 24:31)

Aduhai benarlah, tidak beruntung orang-orang yang mengingkari (nikmat Allah)". (QS. 28:82)

Dst….

Demikian juga dengan Hadist-hadist yang terkait dengan masalah ini ternyata banyak sekali :

"Orang yang pengasih akan di kasihi Dzat yang Maha Pengasih, kasihilah yang di bumi, maka yang di langit akan mengasihimu." HR. Tirmidzi

"Allah ta’ala menolong seorang hamba selagi hamba tersebut menolong sesamanya." HR. Muslim

"Barang siapa menolong saudaranya yang membutuhkan maka Allah ta’ala akan menolongnya." HR. Muslim

"Barang siapa yang mempermudah kesulitan orang lain, maka Allah ta’ala akan mempermudah urusannya di dunia dan akhirat." HR. Muslim

"Barang siapa yang tidak menaruh belas kasihan terhadap sesamanya, maka Allah ta’ala tidak akan mengasihinya." HR. Muslim

"Barang siapa yang mampu memberikan kemanfaatan kepada saudaranya hendaklah ia lakukan." HR. Muslim

"Bukankah kalian ditolong dan diberi rizki lantaran orang-orang lemah di antara kalian?" HR. Bukhari

"Barangsiapa yang suka rezkinya akan diluaskan dan diakhirkan ajalnya maka hendaklah menyambung tali persaudaraan." HR. Al-Bukhari dan Muslim

"Carilah (keridhaan)ku melalui orang-orang lemah di antara kalian. Karena sesungguhnya kalian diberi rizki dan ditolong dengan sebab orang-orang lemah di antara kalian." Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi, dll.

Cerita Pengemis

Suatu hari saat saya masih bermukim di bandung sekitar tahun 1995, ketika itu mobil yang saya kemudikan sedang antri di trafic light dimana mobil saya berada diurutan ke lima dibelakang 4 mobil mewah, seorang pengemis bergerak dari satu mobil ke mobil yang lainnya menjulurkan tangannya, tidak satupun pengemudi mobil-mobil tersebut memberikan uang, saya tidak tega melihatnya dan segera menyiapkan uang untuk sang pengemis, tapi apa yang terjadi adalah setelah melewati mobil ke 4 dia malah kembali ke trafic light dan mengabaikan mobil saya (yang waktu itu masih daihatsu espass).

Saya merenung didalam hati, mungkin karena mobil saya espass, maka ia menganggap percuma saja menuju ketempat saya, sedangkan pengemudi 4 mobil mewah yang ada didepan saja tidak memberi apa-apa, apalagi pengemudi espass (padahal boleh jadi pengemudi 4 mobil mewah tersebut adalah supir, sedangkan pengemudi espass ini adalah pengusaha).

Lantas yang salah siapa disini jika dia tidak mendapatkan uang ? apakah Allah Ta’ala memang tidak mau memberi rezeki kepada dia atau usaha dia yang kurang ? tinggal satu mobil lagi belum dicoba tapi dia sudah berputus asa.

Kejadian tersebut menjadi pelajaran yang sangat berharga buat saya saat itu hingga sekarang ini, bahwa sebelum kita menyatakan ini sudah takdir Tuhan, maka alangkah baiknya jika kita benar-benar berusaha semaksimal mungkin yang terbaik yang bisa kita lakukan, jangan sampai ada kesempatan/peluang yang terlewatkan.

Kesimpulan

Sebagai pengusaha muslim kita dituntut ‘berusaha’ sungguh-sungguh, terus belajar dan cerdas, namun apakah mungkin rezeki bisa kita peroleh jika Allah Ta’ala murka (tidak ridho) terhadap kita ? sedangkan Ia adalah pemilik perbendaharaan alam semesta ini ? tentulah sangat naif jika kita bekerja banting tulang ingin memperoleh rezeki dibumi milikNya menggunakan tubuh yang diberikanNya namun dengan cara yang dimurkaiNya, selalu bermaksiat kepadaNya dan tidak perduli kepada hamba-hambaNya yang lemah, apakah mungkin ? ataukah sebaliknya, rezeki yang diperoleh justru melimpah tapi tidak berkah ? malah menjadi musibah ? istri selingkuh, anak durhaka, dll.

"Barangsiapa bertaqwa kepada Allah dengan melakukan apa yang diperintahkanNya dan meninggalkan apa yang dilarangNya, niscaya Allah akan memberinya jalan keluar serta rizki dari arah yg tidak disangka-sangka, yakni dari arah yang tidak pernah terlintas dalam benaknya." QS. Ath-Thalaq: 2-3 (Tafsir Ibnu Katsir)

"Sesungguhnya Allah berfirman, ‘wahai anak Adam!, beribadahlah sepenuhnya kepadaKu, niscaya Aku penuhi (hatimu yg ada) di dalam dada dengan kekayaan dan Aku penuhi kebutuhanmu. Jika tidak niscaya Aku penuhi tanganmu dgn kesibukan & tidak Aku penuhi kebutuhanmu". HR. Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dll.

Sumber: http://pengusahamuslim.com/baca/artikel/160/ayatayat-sukses-sebuah-pengalaman-berharga-untuk-pengusaha-muslim

Minggu, November 07, 2010

Menjadi Muslim yang Sesungguhnya


Untung saya pasang Feedjit Live Traffic. Dari situ saya bisa tahu gimana caranya pengunjung bisa nyasar ke blog saya. Salah satu kata kunci via Google yang paling sering nyasar di blog saya adalah: "toleransi Islam dengan umat agama lain", "Islam dan toleransi antarumat beragama", dan sejenisnya.

Dari sini saya menangkap, bahwa ada rasa keingintahuan yang sangat tinggi dari umat Islam (atau umat agama lain) di Indonesia untuk mengetahui, gimana sih sebenernya Islam memandang toleransi antarumat beragama itu? Gimana sesungguhnya ajaran Islam dalam menyikapi perbedaan itu?

Rasa keingintahuan ini bisa jadi muncul karena maraknya aksi radikalisme yang mengatasnamakan umat Islam satu dekada belakangan. Umat Islam pada umumnya, yang terbiasa hidup damai, kemudian menjadi resah dan gundah dengan kehadiran para ekstremis ini. Apa benar agama yang mereka anut selama ini mengajarkan hal demikian? Bagaimana sebenarnya cara Islam bergaul dengan umat agama lain? Soal itu sudah saya bahas dalam artikel sebelumnya, di sini dan di sini.

Yang ingin saya bahas sekarang adalah, bahwa ternyata, umat Islam memiliki "kerinduan" untuk mendalami makna Islam. Ada keinginan untuk mencari jati diri, menjadi muslim yang sesungguhnya.

Saya pun berusaha mencari model muslim yang ideal. I'm also looking for ideal muslim role model. I can mention some names who has capability/integrity/personality that I respect of: Ahmad Dahlan, Quraish Shihab, Mario Teguh, Agus Mustofa, Abdullah Gymnastiar, Maher Zain, etc. Mereka adalah muslim-muslim yang saya kagumi, merekalah yang menurut saya mendekati sosok muslim ideal; cerdas, berkepribadian baik, mengamalkan ajaran agama tanpa menodai lingkungan sekitarnya, serta mencari kebahagiaan dunia dan akhirat. Mereka itu yang menurut saya benar-benar mengenal Allah, memahami sifat-sifatNya, dan tahu apa yang sebenarnya Dia inginkan. Merekalah umat Nabi Muhammad yang sejati, mereka muslim sesungguhnya.

Saya merasa ada kesalahan dalam pemahaman agama umat Islam Indonesia. Barangkali ini ada kaitannya dengan sejarah awal mula penyebaran Islam di Indonesia. Islam, khususnya di Pulau Jawa, diperkenalkan melalui perantara Wali Songo. Kebanyakan dari mereka beraliran 'abangan', yang memanfaatkan tradisi Hindu-Budha untuk mempermudah penyebaran Islam ke Jawa. Karenanya sampai saat ini masih ada tradisi yang campur aduk. Kedatangan Islam sesungguhnya hanya membawa perubahan dari segi ritual saja, tapi belum mengubah cara hidup orang Indonesia secara keseluruhan.

Contohnya, umat Islam Indonesia masih suka berprasangka buruk (su'udzon), masih suka bermalas-malasan, tidak mau mandiri, tidak bisa menerima perbedaan, suka menjegal orang lain yang sudah maju daripada membangun diri sendiri untuk mengejar ketertinggalan, dsb. Tentunya ini bukan generalisasi atas sikap umat Islam Indonesia seluruhnya, namun kebanyakan muslim tradisional Indonesia masih bersikap seperti ini.

Padahal, Al-Quran sama sekali tidak mengajarkan hal-hal sedemikian. Lalu kenapa kok bisa muslim Indonesia keliru memahaminya? Salah satu sebabnya adalah, di Indonesia, Al-Quran hanya DIBACA saja, tapi tidak DIPAHAMI isinya. Membaca Al-Quran dianggap harus dalam Bahasa Arab, entah mengerti atau tidak maknanya, yang penting membaca. Orang-orang banyak yang malas membaca Al-Quran terjemahan, karena dianggap tidak ada pahalanya, padahal ya gunanya Al-Quran itu untuk menjadi pedoman hidup. Kalau nggak ngerti artinya, gimana bisa diamalkan sebagai pedoman?

Ramadhan barusan saya tidak membaca Al-Quran dalam bahasa Arab sama sekali. Saya tetap tadarus, tapi hanya membaca terjemahannya saja. Seperti membaca sebuah syair. Dari situ, pemahaman saya akan firman-firman Allah semakin meningkat. Meskipun belum khatam membaca semua isi Al-Quran, saya jadi tahu bahwa sebenarnya Al-Quran menyuruh "begini", bukan "begitu" seperti yang ada di masyarakat.

Di Iran, ada pameran Al-Quran besar dan modern yang diadakan di sebuah masjid di sana (saya lupa tempatnya, yang jelas diulas di Jawa Pos pada Ramadhan lalu). Di sana dipamerkan karya-karya ilmiah yang merupakan perwujudan dari isi Al-Quran. Karya dalam ilmu eksak, seni, dsb. Mereka menkonkretkan apa yang sebetulnya ada di dalam Al-Quran. Di Iran Al-Quran sangat dihormati. Para pedagang di pasar menempel nukilan ayatnya di toko-toko. Anak-anak kecil usia SD di Iran dan Afghanistan bahkan sudah mampu menghafal isi Al-Quran di luar kepala. Bayangkan, rangkaian bahasa yang tinggi mampu dihafal oleh bocah sekecil itu, secerdas apa mereka nanti saat dewasa?

Di Mesir, Al-Quran juga sangat dihormati. Di bis dan di tempat2 umum orang2 menunggu sambil membaca Al-Quran. Al-Quran poket seperti sudah menjadi barang yang biasa dimiliki umat Islam Mesir dan dibawa ke mana-mana. Itu karena mereka paham betul akan tata bahasa Al-Quran yang sangat tinggi dan kandungannya yang sangat mendalam.

Orang-orang yang paham benar keseluruhan isi Al-Quran, akan bersikap bijak seperti Pak Quraish Shihab atau Aa' Gym. Tutur katanya lembut, jalan pikirannya membuat terang benderang, selalu berusaha membersihkan hati. Orang-orang yang paham betul isi Al-Quran, akan berfikir logis dan cerdas seperti Pak Agus Mustofa. Beragama dengan akal sehat, membuat iman semakin meningkat. Orang-orang yang paham betul isi Al-Quran, akan berusaha menggerakkan masyarakat seperti pak Ahmad Dahlan. Orang-orang yang paham betul isi Al-Quran, akan menciptakan sebuah karya seni yang indah dan menyentuh hati seperti Maher Zain dan Sami Yusuf. Orang-orang yang paham betul isi Al-Quran, hidupnya damai dan tenang, bahagia dunia akhirat.

Saya ingin sekali menjadi seperti itu.
Saya ingin sekali menjadi muslim yang sesungguhnya. Saya ingin tunjukkan pada orang-orang, inilah Islam. Lihatlah yang ini. Jangan melihat bom, teror, dan kekerasan. Kalian tidak pernah benar-benar tahu siapa sesungguhnya yang ada di belakang mereka. Lihatlah umat Islam yang ini, yang cerdas, makmur sejahtera, peduli sesama, dan menebarkan kasih kepada lingkungan sekitarnya.

Pelajari dan pahami Al-Quran, itu adalah kunci untuk menemukan Tuhan dan mendapatkan kebahagiaan dunia-akhirat.

Kamis, November 04, 2010

Twenty

I'm awaken this morning and found that I've already been twenty.

I step my foot on the third decade of my life...I am getting older, and getting closer to die :)

In my twenty years life, I knew one thing that sometimes (often most of the time) ruin my life. NEGATIVE THINKING. Prejudice, negative, prejudice, negative...those thoughts leave footprints in my self: my face (grim expression, hardly smile, unstoppable pimples); my behaviour (easily angry, rigid, sluggard); my track record and image, etc.

[Those words above already show my negative way of thinking] =="

I have to change my personality. Think that this is the first step I have to do before I can reach my other dreams! MINDSET REPROGRAMMING, change my unconscious mind to remove its old negative habit, and do what my conscious mind tell to do!

Changing the personality is something very difficult and needs lot of time...but I CAN DO IT. Some people had made it, I ALSO CAN MAKE IT, too.

This is list of my dream:

Rabu, November 03, 2010

Abroad!

Kemarin baru saja dapat kabar gembira bahwa salah seorang teman yang bernama Brian Anggita mendapat kesempatan untuk mengikuti ISFiT (International Student Festival in Trondheim), Norwegia pada Februari 2011 nanti. Belakangan seorang adik angkatan yaitu Tantri Saraswati ternyata juga diterima di even tersebut. Wuaaawwww.....2 guys go abroad from Ma Chung at prestige international event? It's rarely happen! Me and some friends who also apply isn't lucky this year since we're not invited, but surely my University get its great achievement by those two! So cool...eh?

Beberapa teman alumni ISWI juga banyak mendapat kesempatan keluar negeri lagi setelah even itu. Salah satunya Teh Histor, yang baru saja dapet kabar bahwa dia diundang ikut even IYCF di Pakistan. Teman2 yang lain juga sering lagi ikut even internasional setelah itu...but for me the chance is yet to come, still have to wait :))

I remember when I went to Germany my university & my family; my father, my aunts, etc help to support the financial needs. For visa, ticket, transport, etc. I remember my father bought a digital camera that he actually couldn't buy. He gives some extra money that actually he can't give. Fortunately I can fly because the University support the ticket, but with restricted traveling funds, still I can't realize the dream of Euro trip, I directly went home after the event while my friends going Belgium, France, etc.

I was veryyyyy happy at the moment because finally I can go abroad...but when I came back here I felt something wrong. Yes...I still can't be financially independent. Still depend on my father who were fully struggling to support my trip (and some sponsors that unfortunately reject our proposal). I realize that I was happy, but to make myself happy I accidentally make my father force himself. Itu adalah sesuatu yang mengganjal kebahagiaanku.

I want to go abroad, I WANT TO GO ABROAD ON MY OWN FEET.

Of course I'm looking for full scholarship...later when I wanna attend master degree. But while now I'm still undergraduate student, where full scholarship in temporal international event rarely available, I have to struggle by my own self. I want to get there having precious moments with interracial friends...but with my father at home, my younger sisters need me, I can't be fully happy.

I want to enrich myself, my family. When the time comes to go there again, I will note make anyone or anybody had a rough time...because I WILL FUND MY OWN TRIP!

Amin! :))

Senin, November 01, 2010

Mengapa Harus Sukses Selagi Muda?

Benar sekali apa kata Mario Teguh. Ketika kita dapat mencapai sukses di usia muda, semua kebutuhan kita akan lebih cepat terpenuhi. Begitu kita selesai mengurusi diri sendiri, kita akan segera beralih untuk mengurusi orang lain. Artinya: dengan sukses di usia muda maka akan LEBIH BANYAK waktu yang kita punya untuk membantu orang lain, membangun komunitas kita, mewujudkan dunia impian yang lebih baik!

Mimpilah yang besar. Imbangi pula dengan hati yang besar. Insyaallah kita bisa jadi 'orang besar'.

Ada kalanya prihatin melihat nasib orang lain, saudara sebangsa atau seiman yang bodoh nan miskin, tidak mengerti potensi yang dimiliki. Ingin membantu masih di awang-awang, karena keadaan diri dan keluarga sendiri juga tidak jauh lebih baik. Maka pertama-tama, ingin memperbaiki dulu yang dekat-dekat, memenuhi kebutuhan ayah, ibu, dan tiga adik yang selalu ada kapanpun di dekat saya. Balas budi tentulah ke orang2 yang lebih dekat dahulu. Baru setelah itu, memikirkan orang lain. Mengentaskan bangsa Indonesia dari kebodohan karena terus dijajah bangsa asing. Memodernkan kaum muslim yang terpuruk dalam kesalahpahaman nilai agama. Menyuarakan kebenaran, dan menerapkan kebenaran itu.

Jalan masih panjang... Kalau niatnya bagus, Tuhan pasti ridho...

Minggu, Oktober 31, 2010

Tamer Hosny and His Cool Hip-Hop Song

I got this song from my buddy, she's modern girl of Arabian-descent. This song is very "ear-catching", the first time you hear it you'll be curious to listen and listen again!

The singer's name is Tamer Hosny, he's Egyptian singer--and he's cool! Just like this song: half English and half Arabic, with sooooooo smooth voice of Hosny and very catchy music! It's a unique rap song... yeah the lyrics is just ordinary theme about the boy who lost his girl, but the 'refrain' part is very unique...since it uses Arabic language--and it isn't everyday you hear Arabic rap, right? It's different, really. Just knew that Arabic can listens well in hip hop rhyme :) You should listen!

Here are the lyrics:
(I dunno the translation of the Arabic part...still searching >.<)

Title: Ba7ebek Moot
Come back to me... yeah
mmmmmm... aah
let me tell you... haaaa

I was the luckiest man on earth
but didn't know the worth of having a great woman,
you deserve to be first
but now I'm cursed cuz I hurt you and let you stray
but then you reversed the pain and hurt me in the worst way
I know I did you wrong
but the way you made me pay
how could you be so heartless
like Kanye say
I know you're tired of excuses
but I'm to do what's right
so if you come back into my life, it's as my wife

The love I gave to you
can't give to another girl... another girl
cuz girl you're the only one... the only one
that brought joy to my world
the love I gave to you... the love I gave to you
can't give to another girl
[ Find more Lyrics on http://mp3lyrics.org/9IZB ]
cuz girl you're the only one... you're the only
that brought joy to my world

و هقولك ايه انا ولا ايه. . اكيد فاهم انا قصدي ايه
يا حبيبي مش هقدر اعيش مع غيرك نفس اللي انا عشت فيه معاك
معقول قادر تحب غيري و تقوله نفس الكلام اللي ماكنش بيتقال لحد غيري
وتعيش كمان نفس الاحساس معاه.

My girl I love you... baby girl I need you
don't leave me baby
I can't live without you
baby girl I need you
don't leave me baby
cuz I can't live without you girl

انا بحبك مووت وعارف صووت. . صوت نفسك حتى لو انا مش جنبك
انا بحبك مووت وعارف صووت. . صوت نفسك

Girl you're the only one. . you're the only
that brought joy to my world. . yeah girl

و هقولك ايه انا ولا ايه. . اكيد فاهم انا قصدي ايه
يا حبيبي مش هقدر اعيش مع غيرك نفس اللي انا عشت فيه معاك
معقول قادر تحب غيري و تقوله نفس الكلام اللي ماكنش بيتقال لحد غيري
وتعيش كمان نفس الاحساس معاه.

Hey girl I love you... baby girl I need you
don't leave me baby
I can't live without you

Kamis, Oktober 28, 2010

Merapi dan Mbah Maridjan



Pada hari Selasa, 26 Oktober 2010 waktu Maghrib, saya masih berada di Universitas Ma Chung untuk mengikuti seminar Internet Sehat. Tak dinyana, beratus kilometer jauhnya di arah barat,gunung teraktif di dunia sedang memuntahkan isi perutnya. Merapi. Saat itu pula, seorang abdi sedang bersujud kepada Tuhan pemilik gunung yang dijaganya selama puluhan tahun. Mbah Maridjan akhirnya meninggal di sisi Merapi, gugur dalam tugas menjaga gunung yang sangat dicintainya itu. Saat sedang menunaikan ibadah shalat Maghrib, "wedhus gembel", awan panas bersuhu 600 derajat Celcius menerjang dusunnya dan membakar apa saja yang dilewatinya.

Bagi Mbah Maridjan, meninggal dalam 'buaian' Merapi mungkin adalah hal yang diinginkannya. Bekerja sebagai wakil juru kunci sejak 1970, lalu menjadi juru kunci resmi Merapi pada 1982, dia adalah orang yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk menjaga Merapi. Dia paham nda hafal segala tingkah polah gunung yang meletus setiap 4 tahun sekali itu. Bahkan, sebelum letusan kali ini, dia sudah memprediksi bahwa Merapi akan 'mbledhug' pada hari Selasa petang. Bukan, dia bukan paranormal. Dia hanyalah abdi yang sangat mencintai alam hingga dapat berkomunikasi dengannya, membaca tanda-tanda alam yang sudah lekat dengan kesehariannya.

Selamat jalan Mbah Maridjan. Sampaikan pinta kami pada Tuhan untuk menghentikan bencana yang bertubi-tubi menimpa negeri ini...




(jasad Mbah maridjan dalam posisi sujud)

Kamis, September 23, 2010

On The Road to Find Out

"To some people, it may have seemed like an enormous jump, but for me, it was a gradual move to this."
"I had found the spiritual home I'd been seeking for most of my life. And if you listen to my music and lyrics, like "Peace Train" and "On The Road To Find Out", it clearly shows my yearning for direction and the spiritual path I was travelling."

Those quotes came directly from Cat Stevens a.k.a. Yusuf Islam, a British music legend, about his spiritual journey. He converted at 23 December 1977 after a long way of searching...like he said in the interviews.

For some people, finding God in His true way is essential. While without God, you can't life peacefully. You might be happy, yes, but you're not joyful. There will be an empty-hollow hole inside your heart, which you always try to fill in.

Like what I'm experiencing now, I am on the journey. Taking Steven's word, me, and maybe some other people, are on the road to find out. This journey will never stop, always continue till I pass away, till I find my Home.

Recently, in the last Ramadhan, I found a glow of light. This light has surrounded since I was born, but I was never really pay attention--I was never really open my eyes to see this light.

Rabu, September 08, 2010

‘He’ Will Be My Husband

In theory of “The Secret”, you have to imagine a real description about what you really want. Your mind has to be focused on this wanted-thing. Then, you have to WRITE it. Write your dream on a piece of paper, then some days or some years later, it will become true.

In this case, I’ll write it on a piece of webpage.

God, I hope you can bring me my ideal husband 7 years from now.
He will not be handsome, but he’s definitely charming. He has strong aura. When I look on his eyes, I’ll see peace and protection. When I look on his lips, I’ll see tender words that always comfort me. When I look on his forehead, I’ll see a servant who always bows for pray to his Creator. When I look on his arms, I’ll see courage to prosper his family. When I look on his feet, I’ll see a leader who will take his family to the right path and save them from hell. When I look on his heart, I’ll see a clean-beautiful character light his surrounding.

I want a husband who can bring a true joyfulness for me and my children, now and at the hereafter.

Although I realize that good men are only for good women, and good women are only for good men. Now that I still can’t be a good woman, I can’t get a good man. I have to build my character so that I can be a good woman who proper for a good man—my ideal husband.

Now that I have written it, I truly hope it will happen. Amin.

Kamis, Agustus 26, 2010

Renungan Ramadhan (4): Tuhan dan Rasa Aman


Manusia adalah makhluk yang penuh ketergantungan. Saat bayi kita tergantung pada orangtua, saat remaja kita tergantung pada teman-teman, saat dewasa kita mungkin tergantung pada pasangan hidup atau rekan kerja. Ada pula yang tergantung pada hartanya, kekuasaannya, atau bahkan ketenarannya.

Ibarat tali, kalau ‘tempat bergantung’ itu hilang, maka kita pun akan terburai, terjatuh tidak karuan. Kita hancur dan kehilangan pegangan. Kita seperti orang linglung, segala yang kita punya seperti tidak berarti lagi; harapan hilang, semangat hidup pun tak tersisa.
Sering kan kita menemui orang-orang seperti itu. Jadi gila karena terbelit utang, bunuh diri karena diputus kekasih; mereka semua itu adalah orang-orang yang stress karena kehilangan tempat bergantung.

Kita tentunya nggak mau mengalami nasib seperti itu. Karenanya, kita harus memiliki tempat bergantung yang kuat. Dia yang tidak akan meninggalkan kita, Dia yang selalu ada saat kita butuh, Dia yang paling tahu apa isi hati kita.

Dialah Tuhan, tempat bergantung yang paling kuat.

Dengan bergantung padaNya, tali kita tidak akan putus. Meskipun kita sendirian dan ditinggalkan, Tuhan tidak akan meninggalkan kita, selama kita terus mendekat padaNya.

“Allah adalah tempat bergantung.” (Al-Ikhlas ayat 2)

Jadi jangan pernah terlalu sedih dan cemas. Orang-orang yang beriman akan selalu mendapat rasa aman, karena mereka menggantungkan talinya pada Sesuatu yang amat kuat dan tak akan pernah lepas.

“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kezaliman, mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Al-An’am ayat 82)

Senin, Agustus 23, 2010

Renungan Ramadhan (3): Panduan Pergaulan dalam Pluralitas


Siraman rohani dari Pak Quraish Shihab dini hari ini benar-benar sukses “menyiram rohani” saya. Temanya sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, yaitu bagaimana cara bergaul dengan teman-teman yang berbeda keyakinan dan tetap menghargai pluralitas.

Al-Quran mengakui dan menghargai pluralitas itu, seperti yang disebutkan dalam ayat berikut:
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal.” (Al-Hujuraat ayat 13)

Artinya, Allah memiliki maksud di balik penciptaan manusia yang beraneka ragam: Dia ingin agar kita saling mengenal. Saling bekerjasama; belajar dari kelebihannya dan membantu kekurangan yang lain. Perbedaan itu memang ada dan disengaja oleh Allah, karenanya tidak mungkin kita meleburkan perbedaan-perbedaan itu menjadi satu, karena nanti malah nggak ada bentuknya. Demikian pula dalam hal pluralitas agama, memang agama itu banyak, Allah memang sengaja menciptakan seperti itu—maka biarkan saja, jangan diributkan. Yang penting kita tetap menghargai ajaran agama masing-masing namun TIDAK MENYAMARATAKANNYA dan TIDAK MENCAMPURADUKKANNYA.

“Bagimu agamamu dan bagiku agamaku.” (Al-Kafiruun ayat 6)

Menghargai pluralitas itu bukan berarti menganggap semua agama sama—itu salah besar, itu namanya mencoba meleburkan semua agama menjadi satu. Perbedaan agama itu memang ada, dan nggak perlulah kita hilangkan sekat-sekatnya hanya demi TOLERANSI. Yang penting kan saling menghargai.

Seperti kata Pak Quraish, “Jangan mengorbankan aqidahmu demi pluralitas, tapi jangan pula menghancurkan pluralitas itu atas nama agama.”

Dengan siapapun, baik muslim ataupun nonmuslim, kita dianjurkan untuk berbuat kebajikan, dan dengan siapapun, baik muslim ataupun nonmuslim, kita dilarang berbuat keburukan.
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam berbuat kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (Al-Maidah ayat 2)

Pak Quraish juga menyebutkan, bahwa ada 1 ayat dalam Al-Quran (lupa suratnya apa) yang menjelaskan bahwa kita boleh menolong dan memberi makan orang nonmuslim, selama mereka tidak mencoba merusak aqidah kita. Nabi Muhammad saja, ketika butuh uang, pernah menggadaikan perhiasan kepada orang Yahudi. That’s no problem. Yang penting, jangan sampai kita menggadaikan aqidah kita hanya karena alasan “sungkan dengan pemeluk agama lain”. Justru, kalau pemeluk agama lain itu benar-benar mengerti ajaran agamanya, dia malah akan menghormati kita dan tidak mencoba menghalang-halangi kita beribadah.

Pak Quraish bilang bahwa berteman dengan orang beda agama itu nggak pa-pa, yang nggak boleh adalah berteman dengan orang yang melecehkan agamanya sendiri, agama apapun itu. Karena orang yang teguh memegang agamanya, biarpun nonmuslim, mereka itu memiliki nilai-nilai luhur yang dijunjung. Dalam hal moralitas, semua agama itu sama-sama mengajarkan kebaikan. Pasti semua menganjurkan untuk menolong sesama, tidak menipu, tidak berbohong, dll. Yang beda kan hanya dalam hal ketauhidan.

Jadi, kalau direnungkan lagi, memang benar kata Pak Hasyim Muzadi saat ceramah di kampus saya dulu: “Kalau Anda muslim, jadilah muslim yang baik. Kalau Anda Budha, jadilah Budha yang baik.” Itu saja sudah cukup untuk menjadi pedoman toleransi. Karena seorang muslim yang baik dan Budha yang baik, pasti akan otomatis menghormati satu sama lain. Orang-orang yang menghina pemeluk agama lain, merusak tempat ibadah agama lain, maka bisa dipastikan bahwa orang tersebut bukanlah orang beragama yang baik.

Minggu, Agustus 22, 2010

Renungan Ramadhan (2) : Kristen Koptik di Mesir


Kristen Koptik adalah salah satu ‘jenis’ agama Kristen yang kerap dianut orang Timur Tengah, khususnya Mesir. Sudah dua kali saya mendengar nama agama ini disebut; yang pertama saat membaca novel Ayat-Ayat Cinta (Kristen Koptik adalah agama dari Maria, gadis yang mencintai Fahri si tokoh utama), dan yang kedua saat pendeta Bambang Noorsena berceramah di kampus saya.

Namun saya baru mengetahui lebih dalam tentang agama ini sekitar 1 jam yang lalu saat membaca rubrik Ramadhan asuhan Agus Mustofa “Jelajah Sungai Nil” di Jawa Pos (22/08/2010). Agus baru saja berkunjung ke Gereja Deir Durunka di perbukitan Jabbal Asyut, Kota Asyut. Perbukitan ini dulunya adalah tempat singgah Nabi Isa dan ibundanya, Siti Maryam saat dikejar Raja Herodes dari Romawi.

Gereja itu adalah pusat peribadatan para kaum Kristen Koptik. Cara beribadah mereka ternyata mirip dengan penganut Islam. Dalam sehari mereka melakukan 7 kali shalat (as sab’u shalawat) yaitu pada pukul 06.00 (mirip Subuh), 09.00 (mirip Dhuha), 12.00 (mirip Zhuhur), 15.00 (mirip Ashar), 18.00 (mirip Maghrib), menjelang tidur (mirip Isya’), dan tengah malam (mirip Tahajjud). Selain itu mereka juga berpuasa selama 40 hari menjelang perayaan Paskah. Dan, berbeda dengan penganut Kristen lainnya, mereka merayakan Natal bukan pada 25 Desember melainkan 7 Januari.

Mereka sendiri memang membedakan diri dengan penganut Kristen lainnya karena mereka mengaku mendapatkan syiar agama lewat orang-orang suci pada zaman-zaman awal. Di gereja itu terdapat patung St. Markus.

Fakta ini jujur menyentak hati saya. Jika benar dugaan ini, maka bisa jadi kaum Kristen Koptik adalah salah satu dari sedikit penganut Nasrani yang masih tersisa. Kaum Nasrani adalah mereka yang menganut ajaran yang murni dari Nabi Isa, bukan gubahan St Paul, orang Yahudi yang menuhankan Nabi Isa, mengkristenkan Kaisar Romawi, serta melahirkan dan menyebarkan Kristen yang tidak murni seperti yang kita jumpai pada era modern ini.

Maka benarlah apa kata Al-Quran:
“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang Musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: ‘Sesungguhnya kami ini orang Nasrani’. Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri.” (Al-Ma’idah ayat 82)

“Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka berkaca-kaca disebabkan kebenaran (Al-Quran) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi atas kebenaran Al-Quran dan kenabian Muhammad SAW)” (Al-Maidah ayat 83)

Sabtu, Agustus 21, 2010

Renungan Ramadhan (1): Undangan Tuhan

Mendengarkan ceramah Pak Quraish Shihab sungguh menyejukkan. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pada bulan Ramadhan beliau hadir di Metro TV dalam program "Tafsir Al-Misbah", menemani sahur pemirsa mulai pukul 03.00 sampai 04.00.

Ayah saya sangat suka mendengarkan ceramah beliau, sehingga kami sekeluarga pun saat sahur memilih untuk menonton tayangan tersebut, daripada tayangan lain yang kebanyakan berbau komedi gak jelas. Pak Quraish menafsirkan Al-Quran seolah-olah ia adalah buku dongeng, dengan beratus ceritera penuh makna yang ingin disampaikan bagi siapapun yang mau mendengar. Beliau banyak menggunakan analogi sederhana dalam menjelaskan konsep ke-Tuhan-an, membuat kita yang orang awam lebih mudah untuk memahaminya.

Pagi tadi beliau membahas surat Al-An'am ayat 60-64. Ada audiens yang bertanya tentang shalat yang khusyuk. Apakah khusyuk dalam shalat itu berarti tidak memikirkan apa-apa sama sekali?

Menurut beliau, khusyuk itu banyak tingkatannya. Kita sebagai manusia perlu tahapan-tahapan untuk mencapai puncak kekhusyukan itu. Beliau menganalogikan, Allah yang mengajak kita untuk sholat seperti seseorang yang mengirimkan undangan pameran lukisan kepada kita.

Ada orang yang begitu melihat undangannya saja langsung membuangnya begitu saja tanpa dibuka. Ada orang yang membukanya tapi dia tidak suka lukisan dan dia datang ke pameran dengan menggerutu. Ada orang yang membukanya, dia tidak terlalu suka lukisan, namun karena menghormati si pengundang dia pun datang ke pameran dan melihat-lihat lukisan itu. Ada pula orang yang begitu mendapat undangan, dia senang karena dia suka lukisan, dan datang ke pameran melihat-lihat lukisan dengan atusias. Yang terakhir, ada orang yang sangat menyukai lukisan, begitu mendapat undangan, dia segera pergi dan melihat-lihat pameran, mengamat-amati lukisan dengan sungguh-sungguh, sampai ia tercenung dan hampir tidak ingat sekelilingnya.

Itulah lima tingkatan khusyuk dalam shalat. Termasuk yang manakah kita?

Renungan Ramadhan


Sekarang saya tahu bahwa hidayah itu bukan didapatkan, tetapi dicari. Kalau kita mau dan serius mencariNya, maka Allah akan menunjukkan jalanNya. Seumur hidup, belum pernah saya rasakan dorongan sekuat ini untuk mencari keberadaan Tuhan. Dorongan itu semakin menguat selama 2 tahun terakhir, ketika saya hidup di lingkungan plural yang menggelitik iman dan pikiran ke-Tuhan-an saya.

Tuhan dan agama itu bukannya dicari kalau sudah mendekati mati. Tuhan adalah pegangan, agama adalah tuntunan. Keduanya diperlukan selama kita menjalani hidup. Karena itu semakin awal kita menemukannya, maka semakin baik karena hidup kita akan berjalan dengan lurus dan terarah.

Hidup dalam kebimbangan dan keraguan itu nggak enak, percaya deh. Barangkali kamu sudah mencapai beberapa mimpi-mimpi duniawimu, dan kamu senang, tapi belum bahagia—ya, kamu happy, tapi belum joyful. Seperti ada sesuatu yang kosong di dalam jiwamu. Kamu berhasil, tapi untuk apa? Kamu meraih mimpimu, tapi apa manfaatnya?

Bulan Ramadhan ini, Allah membuka mata hati saya. Saya yang sudah bosan mendengar isu-isu yang begini, begitu, si A bilang begini, si B bilang begitu, di TV begini, di koran begitu, di pelajaran CBDC begini, di ceramah begitu, dll. Pusing. Di antara sekian banyak pendapat, mana yang benar? Mana yang bisa kamu percaya dan dijadikan tuntunan?

Saya berusaha mencarinya, karena itu saya putuskan kembali ke fitrah, mencoba membuka kembali apa yang seharusnya menjadi pegangan hidup saya: Al-Quran.

Meskipun sudah lancar membaca dan menghafal beberapa ayat Al-Quran di luar kepala, tetapi saya belum benar-benar memahami isinya. Itulah, orang Indonesia yang notabene pendidikannya rendah, masih menganggap agama sebagai syariat belaka, tanpa diimbangi aqidah/keimanan yang kuat. Padahal dasar yang harus dikuatkan terlebih dahulu adalah iman kita, bukan? Beriman dulu, kemudian beramal shaleh. Aqidah harus mantap dulu, baru setelah itu bisa menjalankan syariat dengan penuh keikhlasan. Insyaallah kalau tauhid kita sudah benar, apapun perintah Allah akan selalu kita usahakan dengan baik.

Alhamdulillah Allah mengerti keinginan saya untuk lebih dekat kepadaNya. Dia berikan kepada saya teman-teman yang luas ilmunya, berpikiran kritis dan terbuka. Allah berikan saya keluarga yang senantiasa mendekatkan saya ke jalan yang lurus, yang tak pernah lupa mengingatkan saya untuk selalu on track di jalanNya. Allah masih baik sama saya, nggak membiarkan saya tersesat lebih dan lebih jauh lagi.

Ayo teman-teman bersama-sama kita mencari Tuhan. Renungan Ramadhan ini insyaallah akan saya tulis terus selama bulan Ramadhan dengan berbagai topik berbeda, khususnya mengenai ayat-ayat yang terdapat dalam Al-Quran.

Semoga kita semua tetap berada di jalan yang lurus. Amin.

Sabtu, Juli 31, 2010

SUARA RAKYAT DI ATAP GEDUNG DPR

“Bicara sudah nggak didengerin, menulis di koran juga sama. Sentilan di televisi, seperti Butet atau acara Democrazy, cuma jadi entertain. Makanya, saya demo saja supaya didengarkan,” begitu kata Pong Hardjatmo, aktor kawakan yang kemarin tiba2 melakukan aksi heboh. Dia memanjat gedung DPR dan mencoreti atapnya dengan cat semprot. Kata2 yang ditulisnya simpel tapi cukup menyentil, yaitu “JUJUR ADIL TEGAS”. Seolah-olah menyindir tajam sikap anggota DPR saat ini yang kerap kali menunjukkan perilaku sebaliknya.

Jujur saya akui, ulah aktor senior itu SANGAT KEREN. Dia bukan siapa2; bukan aktivis, bukan politisi, bukan komentator yang sering ceramah di televisi—dia hanya aktor film. Profesinya nggak berkaitan secara langsung dengan ribut-koyah di DPR. Tapi suaranya itu, spontanitasnya itu, murni dari seorang rakyat yang capek disuguhi aksi konyol para badut Senayan yang menyakitkan hati.

Reaksi Ketua DPR Marzuki Alie seolah membuktikan sikap negatif anggota DPR yang dipimpinnya. Dengan spontan ia langsung menunjuk kambing hitam. “Kalau sampai ada yang mencoret gedung begitu, pamdal yang salah. Pengamanannya bagaimana?” Kenapa setiap ada kejadian komentar pertama langsung mencari siapa yang SALAH? Kenapa tindakan pertama selalu mencari KAMBING HITAM? Apa dia nggak peka sama pesan yang coba disampaikan Pong, kata-kata yang sangat diidamkannya—dan juga seluruh rakyat Indonesia—sampai2 rela memanjat atap gedung DPR untuk menuliskannya? Dengan entengnya si Ketua Taman Kanak-Kanak Senayan malah bilang, “Pesan begitu sudah banyak di media.” Oh God, WHERE THE HELL IS YOUR EAR?

Pong orang cerdas. Nggak butuh popularitas. Kalau sampai dia bertindak begitu, itu berarti memang anggota DPR kita sudah parah busuknya. Bolos sidang, makan gaji buta, korupsi gila-gilaan. Bener juga apa kata Om Wahyu Kokkang di kartun Clekit-nya, “Kalau anggota dewan tetap nggak berubah kelakuannya, lain kali corat-coretnya langsung di jidat mereka saja!”

*sumber kutipan: Jawa Pos (Sabtu/31 Juli 2010)

*sumber gambar: mediaindonesia.com

Kamis, Juli 08, 2010

Ainun Habibie dan Peran Perempuan

“Yang paling saya ingat dari Ibu adalah matanya…” kata Habibie dengan pandangan menerawang di balik kacamatanya. “Matanya, senyumnya, dan ekspresi wajahnya itu tidak bisa saya lupakan…”

Di depan Habibie, Najwa Shihab menitikkan air mata mendengar rasa cinta yang begitu dalam dipancarkan oleh cendekiawan Indonesia ini. Terlihat sekali bahwa Habibie sangat merasa kehilangan sosok perempuan yang sangat dicintainya, yang setia menemaninya selama 48 tahun lebih 10 hari.

Itulah cuplikan wawancara program “Mata Najwa” episode “Separuh Jiwaku Pergi.” Mendengar kisah cinta Pak Habibie dan Bu Ainun, tak terasa airmata ini mengalir. Cukup deras, merasakan dahsyatnya kekuatan cinta yang mampu menciptakan kerapuhan saat cinta itu pergi, menyisakan sebuah lubang kosong menganga dalam sesosok laki-laki hebat nan cemerlang.

“Di balik setiap laki-laki sukses, pasti ada seorang wanita hebat.” Ungkapan itu terpancar jelas pada sosok Pak Habibie. Kariernya sebagai seorang ilmuwan besar Indonesia ternyata tidak lepas dari peran istri tercintanya, Ibu Ainun. Ibu Ainun selalu memasang wajah teduh dan senyum manis, mengingatkan Pak Habibie untuk beristirahat dan minum obat, membekali Pak Habibie dengan carikan kertas berisi ayat-ayat Al-Quran dalam perjalanan. Ibu Ainun mendisiplinkan Pak Habibie, menjadi bantalannya ketika ia akan terjatuh, memperkuat jiwanya saat ia rapuh. Tak heran Pak Habibie merasa separuh jiwanya pergi saat istrinya meninggal dunia, namun dengan tabah ia berkata, “Aku sangat mencintaimu Ainun, tapi Allah lebih mencintaimu, sehingga Ia memanggilmu lebih dulu...”

Ia berkata kepada Najwa, “Saat ini jiwa saya dan Ibu sudah menyatu, Ibu seperti ada dalam ruh saya.”

Subhanallah, sungguh luar biasa cinta yang ditanamkan Allah dalam hati Pak Habibie.

Mendadak rasa kekaguman yang luar biasa muncul kepada Ibu Ainun. Ibu Ainun, yang seorang dokter lulusan FK Universitas Indonesia, rela mengesampingkan gelarnya dan mengabdikan diri sebagai seorang istri dan seorang ibu. Ibu Ainun adalah wanita cerdas. Ketika SMA, beliau yang merupakan adik kelas Pak Habibie dikenal sebagai jagoan ilmu pasti. Beliau seorang dokter lulusan universitas ternama. Kalau saja dia mau, dia bisa meniti karier yang hebat, bahkan bisa seperti Ibu Sri Mulyani yang kini menjabat di World Bank. Namun Ibu Ainun memilih menjadi seorang istri dari jenius bernama Habibie, mengabdikan hidupnya untuk merawat suami dan anak-anaknya.

Seorang teman pernah berkata, di dunia ada 2 jenis orang, yaitu orang sukses dan orang yang mendukung si orang sukses. Ada 2 tipe manusia, si pencapai dan si ‘asisten pencapai’. Orang sukses memang hebat karena bisa mencapai kesuksesannya, namun semua itu takkan bisa berhasil tanpa dukungan dari pendampingnya. Tanpa si ‘asisten’ itu, orang sukses pun tidak akan menjadi sukses seperti seharusnya. Demikian pula, si ‘asisten’ sendiri tidak bisa menjadi orang sukses namun perannya sangat besar dalam menciptakan ‘si sukses’.

Mungkin inilah hakikat pasangan hidup. Pasangan yang sama2 ambisius mungkin akan saling bersaing dan menjatuhkan. Namun pasangan seorang ‘sukses’ dan seorang ‘asisten sukses’ akan saling melengkapi menciptakan kesuksesan bersama.

Peran ‘asisten sukses’ ini biasanya dijalani oleh seorang perempuan, sebagai seorang istri dan juga ibu. Ibu Ainun Habibie telah menjalankannya dengan sangat istimewa, sebagaimana dilakukan oleh Ibu Tien Soeharto dan Ibu Ani Yudhoyono, serta para istri orang2 sukses lainnya. Saya percaya bahwa orang2 sukses selalu memiliki istri yang hebat dan keluarga yang bahagia. Karena istri dan ibu yang menjalankan perannya dengan baik adalah kunci dari keharmonisan keluarga. Keluarga harmonis adalah awal dari kesuksesan seseorang.

Para istri dan ibu itu bukan berarti kalah sukses dengan suami atau anaknya, tetapi merekalah yang menjadi tumpuan kesuksesan itu—merekalah yang menciptakannya melalui orang lain.

Barangkali para perempuan feminis masa kini akan menganggap bahwa perempuan juga bisa sukses sendiri, tanpa melalui orang lain. Pendapat ini memang ada benarnya. Kita melihat Sri Mulyani atau Angela Merkel, dan sederet perempuan sukses lainnya. dalam tingkatan ini, bisa jadi pemegang peran ‘asisten sukses’ tersebut bukanlah sang perempuan, melainkan sang laki-laki. Sebab Sri Mulyani sendiri pernah mengatakan, suami dan anak2nya adalah orang2 yang sangat berharga dan selalu mendukungnya.

Terlepas dari itu semua, perempuan bisa menjalankan peran manapun yang dia inginkan; sebagai ‘orang sukses’ atau sebagai ‘asisten sukses’. Itu semua adalah pilihan. Tidak ada peran yang lebih rendah dari yang lain. Di sini faktor kepribadian juga menentukan peran yang diambil.

Saya pribadi, dalam usia saat ini tentunya ingin menjadi ‘orang sukses’. But someday, when I’ve found “that someone”, somebody who can take my trust fully, somebody who can be counted on, somebody who can guide me to the path of Allah, I’m sure I will gladly become his companion. I will become his motivator, support him to be a success man, and be by his side forever... I wanna become like Bu Ainun. This is when I fulfill my dream as a complete woman…

Selasa, Juni 01, 2010

cin(T)a dan Sunny Soon

Masih terngiang-ngiang di kepala rasanya senyum manis Sunny Soon. He is undeniably charming. I was falling in love with him along the movie. If I were Annisa, it will need a very hard struggle for me to reject his strong aura =P

After about 10 months waiting, finally I can watch “cin(T)a the Movie”. For some reasons I’m a bit surprised. Because it isn’t about God, religion, race, or any interfaith matters that remains deeply in my mind. It’s about LOVE. This is absolutely the MOST ROMANTIC movie I’ve ever watched.

I am very touched by the way they love each other. Smart dialogues. Simple but touching. Their characteristics completed each other. The tough man and the tender woman. I love the way of Cina staring at Annisa when she was taking the wudhu’. I love the way they are debating without embittering. I love the sense caught of how Cina is strongly trying to erase his feeling to Annisa, but still it’s very difficult for him ‘till he almost sacrifice his faith.

I really love the way Sunny Soon act as Cina.

*I think I’m fallin’ love again* =P

Senin, April 05, 2010

Belajar dari Ketidaknyamanan

Baru saja hari itu berakhir. Kemarin, 4 April 2010 selesai sudah rangkaian acara MaC-Maple, lomba Matematika, Fisika, Kimia, dan Logika untuk pelajar SMP dan SMA se-Jawa Timur yang diadakan di Universitas Ma Chung. Sejak Desember 2009, kami para panitia bekerja keras untuk mempersiapkan acara ini.

Terlibat dalam kepanitiaan yang sama setahun lalu membuat saya berani mencalonkan diri sebagai ketua. Meskipun, dari segi kepribadian (personality) dan pengalaman rasanya saya tidak pantas memangku jabatan itu. Saya semakin menyadarinya sekarang bahwa saya bukanlah tipe seorang pemimpin (baca: manajer).

Inkonsistensi, keraguan, ketidaktegasan, emosi yang tidak stabil, pelupa, tidak fokus, malas, dan tidak disiplin adalah kepribadian "bawaan" yang membuat saya tidak cocok menjadi seorang manajer yang bertanggung jawab atas sebuah organisasi.

Dengan kepribadian (baca: kebiasaan) seperti itu, saya juga melakukan kesalahan fatal dengan memangku jabatan ketua UKM Jurnalistik.

Untungnya dalam kepanitiaan MaC-Maple 2010 semua koordinator sie adalah orang2 yang "niat" dan berkompeten. Sehingga, meskipun dengan ketidaktegasan dan kemalasan saya acara ini masih tetap berjalan sebagaimana mestinya, bahkan meraih sukses karena diikuti oleh 452 peserta walaupun diadakan saat Paskah.

Pada awal2 kepanitiaan ini saya malah disuruh mendobel kepanitiaan lain yaitu LKTD 2010. Dalam kepanitiaan LKTD ini saya juga mendapat banyak pelajaran karena kesalahan saya. Untungnya saya tidak sampai mengulanginya di MaC-Maple. Namun tetap saja saya merasa belum berusaha maksimal.

Saya merasa masih sangat harus banyak belajar menjadi pemimpin. Seorang dosen pernah berkata bahwa menjadi pemimpin tidaklah nyaman. Ya, menjadi pemimpin memang tidak nyaman. Berbicara di depan orang banyak memang tidak nyaman. Menegur bawahan yang notabene adalah teman sendiri juga tidak nyaman. Mengambil keputusan yang keliru juga tidak nyaman. Tidak mengambil keputusan juga tidak nyaman. Disepelekan dan dilangkahi juga tidak nyaman. Dicaci maki juga tidak nyaman. Berdebat dengan anggota juga tidak nyaman. Ketika memutuskan menjadi seorang pemimpin, maka kamu harus bersiap menghadapi perasaan2 tidak nyaman selama tanggung jawabmu belum selesai. Meskipun sebenarnya toh kamu tidak melakukan apa-apa.

Ditambah pikiran saya yang selalu negatif dan berprasangka buruk, membuat sering kali emosi menjadi tidak stabil dan membuat saya seperti "orang gila".

Ada hal-hal yang ketika kamu mengerjakannya sendiri hasilnya akan lebih baik. Namun kamu harus membaginya kepada orang lain dan mereka tidak ingin mengerjakannya seperti keinginanmu. Kamu harus belajar berkompromi, mengenal dirimu sendiri dan orang lain.

Saya berkesimpulan, saya tidak akan menjadi pemimpin lagi. Belum saatnya saya menjadi pemimpin. Saya ingin introspeksi diri dulu hingga sedalam-dalamnya. Banyak membaca, menulis, dan mengamati. Menentukan tujuan hidup sendiri. Saya ingin berusaha memimpin diri sendiri dulu sebelum memimpin orang lain.

Saya tidak akan memimpin lagi sebelum benar-benar siap menjadi pemimpin yang sesungguhnya.

Menempuh hidup menjadi seorang penulis, pengamat, dan petualang yang tidak terikat rasanya memang lebih mengasyikkan...