Minggu, Agustus 22, 2010

Renungan Ramadhan (2) : Kristen Koptik di Mesir


Kristen Koptik adalah salah satu ‘jenis’ agama Kristen yang kerap dianut orang Timur Tengah, khususnya Mesir. Sudah dua kali saya mendengar nama agama ini disebut; yang pertama saat membaca novel Ayat-Ayat Cinta (Kristen Koptik adalah agama dari Maria, gadis yang mencintai Fahri si tokoh utama), dan yang kedua saat pendeta Bambang Noorsena berceramah di kampus saya.

Namun saya baru mengetahui lebih dalam tentang agama ini sekitar 1 jam yang lalu saat membaca rubrik Ramadhan asuhan Agus Mustofa “Jelajah Sungai Nil” di Jawa Pos (22/08/2010). Agus baru saja berkunjung ke Gereja Deir Durunka di perbukitan Jabbal Asyut, Kota Asyut. Perbukitan ini dulunya adalah tempat singgah Nabi Isa dan ibundanya, Siti Maryam saat dikejar Raja Herodes dari Romawi.

Gereja itu adalah pusat peribadatan para kaum Kristen Koptik. Cara beribadah mereka ternyata mirip dengan penganut Islam. Dalam sehari mereka melakukan 7 kali shalat (as sab’u shalawat) yaitu pada pukul 06.00 (mirip Subuh), 09.00 (mirip Dhuha), 12.00 (mirip Zhuhur), 15.00 (mirip Ashar), 18.00 (mirip Maghrib), menjelang tidur (mirip Isya’), dan tengah malam (mirip Tahajjud). Selain itu mereka juga berpuasa selama 40 hari menjelang perayaan Paskah. Dan, berbeda dengan penganut Kristen lainnya, mereka merayakan Natal bukan pada 25 Desember melainkan 7 Januari.

Mereka sendiri memang membedakan diri dengan penganut Kristen lainnya karena mereka mengaku mendapatkan syiar agama lewat orang-orang suci pada zaman-zaman awal. Di gereja itu terdapat patung St. Markus.

Fakta ini jujur menyentak hati saya. Jika benar dugaan ini, maka bisa jadi kaum Kristen Koptik adalah salah satu dari sedikit penganut Nasrani yang masih tersisa. Kaum Nasrani adalah mereka yang menganut ajaran yang murni dari Nabi Isa, bukan gubahan St Paul, orang Yahudi yang menuhankan Nabi Isa, mengkristenkan Kaisar Romawi, serta melahirkan dan menyebarkan Kristen yang tidak murni seperti yang kita jumpai pada era modern ini.

Maka benarlah apa kata Al-Quran:
“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang Musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: ‘Sesungguhnya kami ini orang Nasrani’. Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri.” (Al-Ma’idah ayat 82)

“Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka berkaca-kaca disebabkan kebenaran (Al-Quran) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi atas kebenaran Al-Quran dan kenabian Muhammad SAW)” (Al-Maidah ayat 83)

3 komentar:

  1. St Paul, orang Yahudi yang menuhankan Nabi Isa? Wah harus baca sejarah lagi nich he.he

    Btw kristen Koptik hanya berbeda cara peribadatan tetapi PENGAKUAN IMAN ya Kristen :) Percaya Allah Esa, dalam diri Allah ada Roh dan Firman, Isa Almasih adalah Firman Allah yang menjadi manusia, mati disalib dan bangkit pada hari yang ke 3, siapa yang percaya tidak binasa melainkan beroleh hidup kekal !

    Trinitas adalah istilah untuk menjelaskan, bukan keberapaan Allah tapi kebagaimanaan Allah :)

    BalasHapus
  2. Mereka menyesuaikan diri di mana mereka berada. Mereka berdakwah dengan metode Paus. Bila ingin mendapatkan muslim ya dengan berperilaku muslim.

    BalasHapus
  3. Mereka tidak menyesuaikan diri dengan Islam. Karena jauh sebelum kelahiran Islam, seluruh gereja-gereja Timur sudah beribadah seperti itu. Lihat saja dokumen-dokumen mereka yang semua ditulis sebelum zaman islam, termasuk bentuk-bentuk gereja mereka yang berkubah, sudah didirikan berabad-abad sebelum zaman Islam. Al-Qur'an sendiri bersaksi bahwa ada dari goloingan ahli kitab yang "mentilawatkan ayat-ayat ALlah pasda tengah malam dan mereka juga bersujud" (yatluna ayatillahi ana al-alaili wa hum yasjudun). Q.s. Ali Imran 113. Tradisi ini samapi sekarang dipelihara orang-orang Kristen Coptik dari aabd 1 sampai sekarang, sebelum dan setelah Islam. DI Alexandria ada Gereja bernama Katedral St. Marqus, ada silsilah pemimpin@ mereka dari abad pertama sampai sekarang, Pope Shenouda III, yang beberapa bulan lalu baru meninggal. Dokumen tentang Shalat Tujuh waktu tercatat dalam bahasa Coptik dan terjemahan Arab, Kitab Ad-Dasqulia (Didascalia APostolorum), yang dikompilasikan oleh St Hypolitus, tahun 215. Jadi, sekali lagi jauh sebelum lahirnya agama Islam. Wassalam, Shafa Hermawati.

    BalasHapus