Senin, April 05, 2010

Belajar dari Ketidaknyamanan

Baru saja hari itu berakhir. Kemarin, 4 April 2010 selesai sudah rangkaian acara MaC-Maple, lomba Matematika, Fisika, Kimia, dan Logika untuk pelajar SMP dan SMA se-Jawa Timur yang diadakan di Universitas Ma Chung. Sejak Desember 2009, kami para panitia bekerja keras untuk mempersiapkan acara ini.

Terlibat dalam kepanitiaan yang sama setahun lalu membuat saya berani mencalonkan diri sebagai ketua. Meskipun, dari segi kepribadian (personality) dan pengalaman rasanya saya tidak pantas memangku jabatan itu. Saya semakin menyadarinya sekarang bahwa saya bukanlah tipe seorang pemimpin (baca: manajer).

Inkonsistensi, keraguan, ketidaktegasan, emosi yang tidak stabil, pelupa, tidak fokus, malas, dan tidak disiplin adalah kepribadian "bawaan" yang membuat saya tidak cocok menjadi seorang manajer yang bertanggung jawab atas sebuah organisasi.

Dengan kepribadian (baca: kebiasaan) seperti itu, saya juga melakukan kesalahan fatal dengan memangku jabatan ketua UKM Jurnalistik.

Untungnya dalam kepanitiaan MaC-Maple 2010 semua koordinator sie adalah orang2 yang "niat" dan berkompeten. Sehingga, meskipun dengan ketidaktegasan dan kemalasan saya acara ini masih tetap berjalan sebagaimana mestinya, bahkan meraih sukses karena diikuti oleh 452 peserta walaupun diadakan saat Paskah.

Pada awal2 kepanitiaan ini saya malah disuruh mendobel kepanitiaan lain yaitu LKTD 2010. Dalam kepanitiaan LKTD ini saya juga mendapat banyak pelajaran karena kesalahan saya. Untungnya saya tidak sampai mengulanginya di MaC-Maple. Namun tetap saja saya merasa belum berusaha maksimal.

Saya merasa masih sangat harus banyak belajar menjadi pemimpin. Seorang dosen pernah berkata bahwa menjadi pemimpin tidaklah nyaman. Ya, menjadi pemimpin memang tidak nyaman. Berbicara di depan orang banyak memang tidak nyaman. Menegur bawahan yang notabene adalah teman sendiri juga tidak nyaman. Mengambil keputusan yang keliru juga tidak nyaman. Tidak mengambil keputusan juga tidak nyaman. Disepelekan dan dilangkahi juga tidak nyaman. Dicaci maki juga tidak nyaman. Berdebat dengan anggota juga tidak nyaman. Ketika memutuskan menjadi seorang pemimpin, maka kamu harus bersiap menghadapi perasaan2 tidak nyaman selama tanggung jawabmu belum selesai. Meskipun sebenarnya toh kamu tidak melakukan apa-apa.

Ditambah pikiran saya yang selalu negatif dan berprasangka buruk, membuat sering kali emosi menjadi tidak stabil dan membuat saya seperti "orang gila".

Ada hal-hal yang ketika kamu mengerjakannya sendiri hasilnya akan lebih baik. Namun kamu harus membaginya kepada orang lain dan mereka tidak ingin mengerjakannya seperti keinginanmu. Kamu harus belajar berkompromi, mengenal dirimu sendiri dan orang lain.

Saya berkesimpulan, saya tidak akan menjadi pemimpin lagi. Belum saatnya saya menjadi pemimpin. Saya ingin introspeksi diri dulu hingga sedalam-dalamnya. Banyak membaca, menulis, dan mengamati. Menentukan tujuan hidup sendiri. Saya ingin berusaha memimpin diri sendiri dulu sebelum memimpin orang lain.

Saya tidak akan memimpin lagi sebelum benar-benar siap menjadi pemimpin yang sesungguhnya.

Menempuh hidup menjadi seorang penulis, pengamat, dan petualang yang tidak terikat rasanya memang lebih mengasyikkan...

8 komentar:

  1. Pemimpin itu tahu saat-saat ia harus introspeksi, tapi bukan berarti harus meninggalkan orang-orang yang merindukan kepemimpinannya kan...

    km knapa, Mi? padahal acaramu kemarin sukses lho,, aku sampe malem2 ketemu peserta MacMaple di Stasiun pada mau pulang ke Blitar, ckckck. Aku tunggu liputannya, Mi... ;-)

    Tetap smangat, great leader! =)

    BalasHapus
  2. @ Richard
    makasih yang buat telinganya hari ini...=)
    @ mba muti
    makasih mbak...iyaa aku juga seneng pesertanya banyak..moga2 taun depan ngga kapok ikut lagi =D
    saya sedang dalam tahap pencarian jati diri yang penuh introspeksi mbak...wkwkwk XD

    BalasHapus
  3. hem.. di sini, pemimpin bukan bos.. dan anggota2 mu bukan bekerja buat kamu.. tapi buat sebuah label "mac maple 2010" bersama..

    selisih pendapat pasti ada.. ga bakal pernah ada orang seng 100% selalu olwes setuju mbek kita sendiri.. (menurutku seh)
    yah itulah persepsi dan jalan pikir yang berbeda..

    kekurangan pasti ada.. di situlah bisa dilihat lubang kita dimana.. seng mana selanjutnya lubang itu perlu ditambal..

    aku makasi banget soale setelah mengikuti panitia mac maple 2010 ini, aku mendapatkan "sesuatu" seng sangat berharga..

    kesanku terhadap kepemimpinanmu dalam panitia ini :
    baik kok.. walopun emang kadang aku kurang se7 beberapa hal ae.. wkwkw... tapi lebih buruk lek aku seng jadi ketua panitia =P

    BalasHapus
  4. setuju sama komen davied di atas...

    kita kerja sama2 buat suksesnya MacMaple 2010.. inti dari kerja keras kita yaitu MacMaple sukses, dan seperti itulah yang dilihat orang di luaran...

    berbagai masalah di internal pasti ada.. dan dari setiap masalah yang ada itulah kita isa belajar buat kedepannya...

    ehm, jangan men-judge diri sendiri terlalu dini, Mi..
    "Saya berkesimpulan, saya tidak akan menjadi pemimpin lagi. Belum saatnya saya menjadi pemimpin"
    kalimat itu terlalu dini untuk dilontarkan...

    kapan kita tahu kita udah pas jadi pemimpin, kalo kita sendiri selalu merasa 'tidak pantas' dan 'belum pas' dan memilih untuk menjadi risk-avoider? segala sesuatu pasti ada mulanya.. dan bekalmu untuk mengawali diri menjadi pemimpin yang baik itu udah ada, tinggal asah, gosok, dan sedikit rapikan sana-sini, aku yakin kamu pasti isa...

    mungkin satu hal yang aku saranin,, belajar juga buat percaya sama orang lain + kurangi bernegatif thinking...

    kita semua sama2 belajar di sini (MacMaple 2010).. ^^

    BalasHapus
  5. Menjadi pemimpin perlu pembelajaran yang panjang, dan melalui MaC-Maple 2010 ini adalah salah satu cara begaimana kamu menjadi pemimpin yang baik.

    MaC-Maple 2010 mungkin ngga akan seberhasil ini kalau bukan kamu yang pimpin, mungkin juga akan lebih sukses kalau dipimpin orang lain. Tapi yang paling penting di sini adalah kerja keras yang telah kamu berikan untuk acara ini.

    Pemimpin yang baik adalah seseorang yang tidak pernah menyerah untuk mencoba dan berusaha memberikan yang terbaik untuk semua orang yang terlibat dalam kepemimpinan tersebut.

    Apapun yang terjadi dalam MaC-Maple 2010 biarlah itu menjadi kenangan dan pengalaman yang berharga untuk ke depannya.

    BalasHapus
  6. Kalo mau introspeksi jangan lama-lama..
    Tidak ada pemimpin yang sempurna seperti halnya manusia yang sempurna lho..

    Mengamati terlebih dahulu sebelum bertindak itu memang perlu, tapi kalo terlalu banyak mengamati ntar malah banyak pertimbangan n ga mulai maju2..

    Keberanianmu jadi ketua MacMaple ini sudah merupakan pelajaran yang bagus, kan? Yah itung2 learning by doing :P
    Toh kita di sini semua belajar. Ga ada yang 'sudah' bisa ~ Kenyataannya kalo seseorang merasa sudah bisa itu adalah orang yang berhenti berkembang.

    Terus coba bayangin, kalo bukan km yang jadi ketuanya MacMaple, siapa lagi? :D

    Hati2 sama kata-katamu ini
    "Saya tidak akan memimpin lagi sebelum benar-benar siap menjadi pemimpin yang sesungguhnya."

    Jika semua balita berpikiran seperti ini (setelah jatuh),
    "Saya tidak akan berjalan lagi sebelum benar-benar siap berjalan dengan sempurna."
    Maka mungkin tidak akan pernah ada manusia yang bisa menggunakan kakinya untuk berjalan.

    Kok kayaknya jadi bertele-tele ya.. Sekian dulu aja deh :D

    You learn to live, and you live to learn. But you do not - and never - learn BEFORE you live.

    BalasHapus